Liputan6.com, Jakarta - Yoyo digunakan untuk mendeskripsikan klub sepak bola yang gemar turun naik kasta. Salah satu yang masuk kategori itu adalah Fulham.
Mayoritas menghabiskan musim 2020/2021 di papan bawah Liga Inggris, The Cottagers kemungkinan besar tergusur ke Championship musim depan.
Jika benar demikian, klub London Barat tersebut bakal menghabiskan lima musim beruntun di divisi berbeda. Durasi itu terbilang panjang.
Advertisement
Namun, penderitaan Fulham dan suporternya tidak ada apa-apanya. BFC Sudring dan Aris Limassol memiliki rekor dalam hal ini dengan melakoni roller coaster selama 10 tahun berturut-turut.
Ini adalah kisah perjalanan menarik dua klub tersebut.
Saksikan Video Berikut Ini
Sudring dari Berlin
Berdiri pada 15 Juni 1935, BFC Sudring mayoritas menghabiskan hidup di ajang lokal Berlin. Mereka terus bersaing sampai momen unik hadir tidak lama selepas Perang Dunia II.
BFC Sudring mengawali 1950/1951 di Oberliga Berlin, kasta tertinggi sistem kompetisi sepak bola Jerman di Berlin Barat mulai 1945 hingga terbentuknya Bundesliga tahun 1963. Mereka gagal bicara banyak dan terdampar di dasar klasemen sehingga tergusur ke Amateurliga Berlin.
Klub dengan seragam kebesaran putih itu lalu menduduki peringkat dua untuk kembali naik. Namun, BFC Sudring langsung tergusur karena menempati posisi 11 Oberliga Berlin 1952/1953. Pola tersebut berlanjut hingga 1959/1960.
BFC Sudring akhirnya memutus siklus usai menguasai urutan tujuh Oberliga Berlin 1960/1961 untuk bertahan di sana pada edisi berikutnya.
Di balik periode ini, BFC Sudring sukses mencatat prestasi dengan menjuarai Amateurliga Berlin 1953/1954 dan 1955/1956.
Advertisement
Aris dari Siprus
Aris Limassol menyamai capaian unik BFC Sudring pada era modern. Mereka menjalani periode naik turun kasta dari Liga Siprus ke Divisi I dalam 1996/97 hingga 2005/2006.
Namun, tidak seperti BFC Sudring, Aris Limassol gagal memenangkan Divisi I saat promosi dalam periode tersebut.
Aris Limassol sempat kembali menjalani periode turun naik meski tidak sampai 10 kali beruntun. Di sini mereka justru mampu juara Divisi I pada 2010/2011 dan 2012/2013.