Sukses

4 Pemain MU yang Pernah Diperlakukan Tidak Adil oleh Solskjaer

Beberapa pemain gagal mengeluarkan kemampuan terbaiknya di bawah Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer.

Liputan6.com, Manchester - Musim 2020-21 menjadi salah satu musim terbaik Manchester United atau MU setelah era Manajer Sir Alex Ferguson. Setan Merah membuat kemajuan substansial di bawah Ole Gunnar Solskjaer.

MU finis kedua di klasemen Liga Inggris 2020/21. selain itu, Setan Merah akan menghadapi Villarreal pada laga final Liga Europa, Kamis dini hari WIB, 27 Mei.

Solskjaer telah menerima pujian luas atas keterampilan manajemen manusianya, dan itu juga tercermin di lapangan. Pemain-pemain seperti Luke Shaw, Fred, dan Harry Maguire meningkat di bawah asuhan Solskjaer.

Namun, beberapa pemain gagal mencapai titik di bawah legenda MU itu. Berikut 4 pemain MU yang pernah diperlakukan tidak adil oleh Solskjaer seperti dikutip dari Sportskeeda.

 

Saksikan Video Manchester United di Bawah Ini

2 dari 5 halaman

4. Sergio Romero

Sergio Romero menjadi salah satu dari sedikit pemain yang tidak puas di bawah kepemimpinan Ole Gunnar Solskjaer.

Pemain asal Argentina itu dibawa ke Old Trafford dengan status bebas transfer pada 2015 lalu sebagai cadangan dari kiper nomor 1 MU David de Gea. Romero bertindak sebagai cadangan sempurna untuk De Gea, mencetak 39 clean sheet dari 61 penampilan, terutama di Piala FA.

Romero hanya kebobolan 27 gol, dengan rata-rata kebobolan satu gol dalam setiap 2,25 penampilan.Namun, kedatangan Solskjaer telah membuatnya gagal.

Dia sekarang menemukan dirinya sebagai penjaga gawang pilihan keempat MU. Romero berada di belakang De Gea, Dean Henderson, dan Lee Grant.

Sejak Solskjaer menduduki kursi manajer pada Desember 2018, Romero hanya 21 kali tampil dan membuat 14 clean sheet. Meski tampil mengesankan, pemain berusia 34 tahun itu gagal mencatatkan satu penampilan pun di musim 2020/21.

 

3 dari 5 halaman

3. Jesse Lingard

Jesse Lingard saat ini adalah salah satu properti terpanas di sepak bola Inggris. Dia memainkan peran besar dalam membantu West Ham United mengamankan tempat di Liga Europa untuk musim depan.

Kepindahan ke London Barat adalah yang dibutuhkan Lingard. Karena, hal itu mengembalikan bakat dan kesombongan yang selama ini dikenalnya.

Dalam 10 penampilan pertamanya untuk West Ham, Lingard mencetak sembilan gol dan empat assist, memicu harapan finis di empat besar.

Pemain Timnas Inggris itu kini tampaknya semakin percaya diri. Dan orang dapat menyebut Solskjaer gagal menanamkan kepercayaan pada Lingard, terutama setelah kedatangan Bruno Fernandes.

Jika kedatangan Alex Alex Telles memacu Luke Shaw ke salah satu musim terbaiknya, baru-baru ini, kehadiran Bruno Fernandes justru tidak berdampak sama pada Jesse Lingard. Gelandang berusia 28 tahun itu sulit mendapatkan menit bermain setelah kedatangan Fernandes dan semakin terpuruk usai MU merekrut Donny Van de Beek.

 

4 dari 5 halaman

2. David de Gea

David de Gea telah menjadi salah satu pemain terbaik MU di era setelah Sir Alex Ferguson. Kiper asal Spanyol itu memenangkan Sir Matt Busby Player of the Year selama tiga tahun berturut-turut.

De Gea telah menjadi andalan dalam mengawal gawang MU di bawah asuhan Sir Alex Ferguson, David Moyes, Louis van Gaal, dan Jose Mourinho.

Setelah era Ferguson, MU menunjukkan pertahanan yang rapuh menyusul kepergian Nemanja Vidic dan Rio Ferdinand. De Gea kemudian mengambil alih peran sebagai orang terakhir MU di pertahanan, melakukan penyelamatan menakjubkan berkali-kali.

Namun, dia gagal menjaga posisi di bawah Ole Gunnar Solskjaer. Sebab, juru taktik asal Norwegia itu mempromosikan produk akademi MU, Dean Henderson. Absennya De Gea menjadi kesempatan bagi Dean Henderson untuk menunjukkan keahliannya, membukukan 13 clean sheet dalam 26 penampilan.

Terlepas dari penampilan luar biasa De Gea selama bertahun-tahun, pemain berusia 30 tahun itu saat ini bersaing untuk mendapatkan tempat di lineup awal Solskjaer.

 

5 dari 5 halaman

1. Donny van de Beek

Donny van de Beek adalah salah satu bintang di skuat Ajax 2018/19. Ketika itu, Ajax yang berisikan banyak pemain muda memenangkan gelar ganda domestik dan melaju luar biasa ke semifinal Liga Champions.

Van de Beek adalah salah satu nama yang paling dicari saat MU mengontraknya dengan biaya 35 juta pound pada 2020. Penandatanganan pemain berusia 24 tahun itu diawali dengan kedatangan Bruno Fernandes, yang mencetak 12 gol dan memberikan 8 assist dalam enam bulan pertamanya.

Hal tersebut membuat posisi No. 10 yang disukai Van de Beek tidak tersedia. Dia gagal untuk tampil konsisten di starting XI MU.

Van de Beek membuat 36 penampilan untuk MU musim ini, 21 di antaranya dari bangku cadangan. Dari 19 penampilan di Liga Inggris, dia 15 kali menjadi pemain pengganti dan gagal tampil maksimal dalam waktu bermainnya yang minimal.

Padahal dalam empat tahun kariernya di tim senior Ajax, Van de Beek adalah salah satu prospek paling cemerlang di dunia sepak bola. Dia bisa memberikan pengaruh besar di Old Trafford jika diberi kesempatan yang tepat.