Liputan6.com, Jakarta Manajer Manchester City Pep Guardiola membela keputusannya untuk merubah taktik timnya saat melawan Chelsea di final Liga Champions di Estadio do Dragao, Porto, Minggu dinihari WIB (30/5/2021). Guardiola menegaskan timnya tampil brilian di babak kedua meski akhirnya kalah 0-1.
Kai Havertz mencetak gol kemenangan untuk Chelsea dan menorehkan catatan Thomas Tuchel yang mengalahkan Guardiola untuk ketiga kalinya musim ini setelah menggantikan Frank Lampard pada Januari.
Baca Juga
Guardiola memutuskan lineup awal menyerang dengan Ilkay Gundogan memainkan peran sebagai gelandang bertahan. Sedangkan Fernandinho dan Rodri pergi di bangku cadangan.
Advertisement
“Saya memutuskan keputusan, untuk memiliki pemain berkualitas. Gundogan bermain bertahun-tahun di posisi ini," kata Guardiola menjawab pertanyaan soal penampilan timnya.
“Untuk memiliki kecepatan, untuk menemukan pemain kecil, kualitas, pemain brilian, di dalam, di tengah, dan di antara garis," kata mantan manajer Barcelona itu.
Simak Video Menarik Berikut Ini
Musim Luar Biasa
Berbicara kepada BT Sport, dia menambahkan: “Ini merupakan musim yang luar biasa bagi kami. Itu pertandingan yang ketat. Kami punya peluang," ujarnya.
“Kami brilian di babak kedua, kami berani dan kami tidak bisa mengubah peluang karena mereka sangat kuat. Para pemainnya luar biasa. Kami kembali mungkin suatu hari nanti!
“Saya melakukan apa yang saya pikir adalah keputusan terbaik (pada pemilihan timnya).”
Advertisement
Masih Berharap
Kekalahan ini tentu jadi pukulan telak buat Guardiola. Ini adalah final kedua dalam karir manajerialnya. Dia juga belum mampu membawa City ke Liga Champions sejak mengambil alih klub.
Tapi dia berharap bisa melakukannya di masa depan. Ini adalah final Liga Champions pertama City dan masih yang paling dekat dengan trofi.
Gagal Pulih
Pada pertandingan dinihari tadi Chelsea menjadi tim yang lebih baik di babak pertama dan unggul melalui Kai Havertz sebelum jeda.
City gagal untuk pulih di babak kedua dan hanya mampu melepaskan satu tembakan tepat sasaran di semua pertandingan.
Advertisement
Musim Sukses
Meskipun ini merupakan musim yang sukses bagi City, mengangkat gelar Liga Inggris dan Piala Carabao, kekalahan tersebut mengakhiri kampanye dengan catatan suram.
Ini akan menjadi musim panas yang menarik bagi klub, dengan Sergio Aguero akan pergi dan City akan mencari striker dan bek kiri.