Sukses

Chelsea Kandaskan Manchester City di Final Liga Champions, Tuchel : Itu Pertandingan Fisik yang Berat

Chelsea mengalahkan Manchester City 1-0 dalam laga final Liga Champions. Gol Chelsea dicetak Kai Havertz.

Liputan6.com, Porto - Chelsea mengubur mimpi Manchester City untuk meraih trofi Liga Champions untuk kali pertama. The Blues mengalahkan The Citizens 1-0 dalam laga final di Estadio do Dragao, Porto, Minggu (30/5/2021) dini hari WIB.

Gol Kai Havertz di menit 42' sudah cukup untuk membawa Chelsea menggondol trofi Liga Champions kedua sepanjang sejarah klub. Sebelumnya, The Blues telah meraih gelar perdana Si Kuping Besar pada musim 2011-2012 kala menjungkalkan Bayern Munchen lewat drama adu penalti.

Dengan capaian ini, Manajer Chelsea Thomas Tuchel mengaku sangat bangga dengan apa yang telah dilakukan pasukannya di laga final. Sebab, The Blues yang sebelumnya ditlatih Frank Lampard, awalnya memang klub yang diunggulkan untuk bisa memenangi Liga Champions musim ini.

Bagi Tuchel, duel kontra City merupakan laga final keduanya sebagai pelatih sekaligus pertandingan ke 30-nya menukangi sebuah klub di pentas Eropa. Sebelumnya, juru taktik asal Jerman ini membawa Paris Saint-Germain ke partai puncak Liga Champions musim lalu tetapi harus mengakui keunggulan Bayern Munchen.

 

Saksikan Video Liga Champions di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Komentar Tuchel

Tuchel merasa sangat gembira dengan hasil ini. Da mengakui jika laga final kali ini berbeda dengan musim lalu.

"Berbagi dengan semua orang itu luar biasa. Kami berhasil. Wow. Saya tidak tahu harus merasakan apa. Saya sangat bersyukur bisa datang untuk kedua kalinya (di final). Saya merasa berbeda," kata Tuchel kepada BT Sport.

 

 

3 dari 3 halaman

Membantu satu sama lain

Pelatih 47 tahun menyebut para pemainnya memang bertekad besar untuk memenangkan trofi Liga Champions musim ini. Alhasil, berkat perjuangan keras dan tanpa lelah pasukannya, akhirnya The Blues bisa menyegel kemenangan di partai puncak.

"Para pemain bertekad untuk memenangkan ini. Kami ingin menjadi batu di sepatu mereka. Kami mendorong semua orang untuk maju dan mundur, menjadi lebih berani dan menciptakan serangan balik yang berbahaya," ujar Tuchel.

"Itu adalah pertandingan fisik yang berat. Kami harus membantu satu sama lain, pungkasnya.

Sumber : BT Sport

(Akbar Bintang Fahrizal)