Liputan6.com, Jakarta Sempat tertunda selama setahun, Euro 2020 atau Piala Eropa 2020 akhirnya bergulir. Gong pembuka pesta sepak bola antarnegara Benua Biru tahun ini ditandai oleh duel Timnas Italia Vs Turki di Stadio Olimpico, Roma, Jumat (11/6/2021) waktu setempat atau Sabtu (12/6/2021) kick off pukul 02.00 WIB.
Sebelum laga, kolaborasi musisi lintas generasi muncul meramaikan acara pembukaan. Dua personel band rock legendaris U2, Bono dan The Adge memecah keheningan Olimpico bersama DJ, Martin Garrix. Mereka tampil secara virtual membawakan lagu resmi Euro 2020 / 2021 berjudul "We Are The People".
Baca Juga
Berbeda dengan This One’s for You yang menjadi lagu resmi Euro edisi sebelumnya. We Are The People mengusung tempo yang lebih lambat dan lebih mudah dinyanyikan oleh semua orang. Meski demikian, Martin Garrix percaya lagu yang mereka garap memiliki makna yang cukup dalam.
Advertisement
“We are The People” sebagai lagu resmi Euro 2020, terinspirasi dari bagaimana sepak bola memberi kegembiraan pada warga dunia, dan mampu menyatukan semua orang. Sesuai tema “Euro 2020: Unity," ujar Garrix yang menjadi produser lagu We Are The People melalui kanal YouTube-nya.
Olimpico kemudian dibuat merinding oleh suara tenor Andrea Bocelli. Penyanyi kebanggaan Italia itu membawa pulang lagu orkestra Nessun Dorma ciptaan Giacomo Puccini setelah sebelumnya sempat melantunkannya di puncak perayaan gelar juara Leicester City di King Stadium tahun 2016. Lagu ini juga pernah dinyanyikan oleh penyanyi orkestra, Luciano Pavarotti saat pembukaan Piala Dunia 1990.
Di kalangan musisi, Bocelli adalah maestro. Pria yang buta sejak berusia 12 tahun itu memiliki suara emas yang dikagumi bahkan oleh kalangan musisi sekaliber David Foster hingga Celine Dion sekalipun. Bahkan Foster selalu menggambarkan suara Bocelli sebagai suara paling indah di muka bumi ini.
Kehadiran Bocelli menambah keagungan Euro yang merupakan puncak kejuaraan sepakbola antarnegara Eropa. Kompetisi yang selama ini menjadi panggung bagi para maestro lapangan hijau Benua Biru.
"Selama enam dekade hingga saat ini, kejuaraan sepak bola Eropa telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di lanskap sepak bola. Banyak pesepakbola terhebat di benua ini telah membintangi turnamen ini dan memainkan peran yang tak terlupakan dalam memperkaya sejarah sepak bola Eropa," ujar Presiden Presiden UEFA, Aleksander Ceferin dalam sambutannya seperti dilansir dari situs resmi UEFA.
"Musim panas ini, penggemar sepak bola di mana-mana sekali lagi akan menghadapi drama dan kegembiraan turnamen yang telah menjadi salah satu acara olahraga utama dunia, yang menawarkan daya tarik dan keajaiban unik dan abadi yang tumbuh di setiap edisi," beber Caferin menambahkan.
Euro atau Piala Eropa telah berlangsung secara resmi sejak 1960. Kejuaraan empat tahunan itu merupakan impian yang telah lama digagas oleh sekjen pertama UEFA, Henri Delaunay--yang menjadi nama trofi Euro.
Seiring berjalannya waktu, turnamen yang awalnya hanya diikuti empat tim ini terus berkembang. UEFA selaku penyelenggara juga telah melakukan berbagai perubahan baik dari sisi aturan hingga penamaan.
Tahun ini, Euro memasuki edisi ke-16. Michel Platini saat masih menjabat sebagai presiden UEFA berusaha memberikan warna berbeda dengan menambah jumlah tuan rumah yang ambil bagian. Sebelum lengser karena tersangkut kasus korupsi, mantan pemain timnas Prancis itu berharap langkah itu memberi nuansa romantis bagi ulang tahun ke-60 kejuaraan sepak bola paling bergengsi antarnegara Eropa tersebut.
Pandemi virus Corona COVID-19 memaksa turnamen ini mundur setahun dari jadwal semula, 11 Juni hingga 11 Juli 2020. Meski demikian, UEFA lewat rapat Komite Eksekutif UEFA April tahun lalu menetapkan untuk tetap mempertahankan titel kejuaraan Euro 2020 atau Piala Eropa 2020 demi menjaga visi orisinal perayaan ulang tahun ke-60 kejuaraan sepak bola Eropa (1960-2020).
Saksikan juga video menarik di bawah ini
Berlangsung di 11 Negara
UEFA menetapkan Euro 2020 / 2021 bergulir mulai 12 Juni hingga 12 Juli 2021. Sebanyak 11 negara terpilih sebagai tuan rumah untuk hajatan ini. Pembukaan berlangsung di Stadio Olimpico, Roma, Italia, sedangkan babak semifinal dan final akan berlangsung di Stadion Wembley, London, Inggris.
Pandemi virus Corona COVID-19 memaksa UEFA melakukan berbagai manuver. Baik dari sisi penyelenggaraan hingga sistem pertandingan. Protokol kesehatan menjadi konsern utama UEFA.
Jumlah penonton pun masih dibatasi sesuai ketentuan otoritas berwenang di negara tuan rumah. Hanya Budapest (Hungaria) yang berharap menggelar pertandingan dengan 100 persen kapasitas penonton terisi di Stadion Puskas Arena. Namun penonton harus memenuhi persyaratan ketat untuk memasuki stadion.
Wembley, London seperti dilansir dari situs UEFA April lalu, telah mengkonfirmasi kapasitas minimal 25 persen untuk tiga pertandingan grup di Stadion Wembley, ditambah babak 16 pertandingan. UEFA sendiri berharap Wembley mempersiapkan kapasitas yang lebih tinggi pada awal Juni untuk semifinal dan final.
"Kesehatan dan keselamatan semua orang yang terlibat selalu menjadi prioritas utama kami dalam mengambil keputusan dan UEFA juga sangat beruntung dapat bekerjasama dengan para pemangku kepentingan sepak bola Eropa, mulai dari asosiasi, klub, liga, dan asosiasi pemain," kata Caferin.
"Semangat persatuan dan solidaritas yang telah terjalin menunjukkan apa yang bisa dicapai ketika sepak bola menjadi satu kesatuan untuk kepentingan bersama," beber pria asal Rusia tersebut.
Advertisement
Jalan Terjal Juara Bertahan
Euro 2020 / 2021 diikuti 24 negara. Seluruhnya dibagi ke dalam enam grup. Dua tim teratas dan peringkat tiga terbaik akan melaju ke fase knock out sebelum tampil di semifinal dan final.
Sang juara bertahan, timnas Portugal berada di Grup F yang disebut-sebut sebagai grup neraka. Bagaimana tidak, di grup ini juga terdapat Prancis dan Jerman yang sama-sama pernah memenangkan Piala Eropa bahkan Piala Dunia. Sementara satu kontestan lainnya adalah, raksasa tidur Hungaria.
Cristiano Ronaldo yang menjadi tulang punggung A Salecao--julukan Portugal, tetap percaya diri menghadapi turnamen ini. Pemain Juventus itu termotivasi untuk mempertahankan gelar juara.
"Fans Portugal dapat mengharapkan hal yang sama seperti biasanya, tim dengan motivasi dan ambisi. Kami akan memiliki mentalitas positif bahwa segala sesuatunya akan berjalan dengan baik. Tim dan semua fans Portugal harus percaya semuanya akan berjalan dengan baik," ucap Ronaldo dikutip Ace Football.
Di laga perdana, Portugal bakal berhadapan degan Hungaria, pada 15 Juni 2021. Ronaldo pun berharap, timnas Portugal mampu mengawali Euro 2020 / 2021 dengan hasil tiga poin. "Sekarang bola hanya perlu mulai bergulir. Kami ingin Portugal memulai dengan baik, dengan kemenangan melawan Hungaria."
Portugal sendiri punya modal yang cukup bagus menghadapi Euro 2020. Kematangan tim besutan Fernando Santos itu sudah semakin terlihat dalam dua laga uji coba sebelumnya di mana pasukannya mampu menahan imbang Spanyol 0-0 dan menggulung Israel dengan kemenangan telak 4-0.
Pelatih Jerman, Joachim Low, juga tidak mau kalah. Dia ingin mempersembahkan gelar terakhir di pengujung kariernya bersama Tim Panser. Hanya saja, pelatih yang mengantar Jerman menjadi juara dunia 2014 itu sadar perjalanan pasukannya tidak mudah, bahkan untuk melewati Grup F sekalipun.
"Menghadapi lawan-lawan ini (Portugal, Prancis dan Hongaria), Anda harus memberikan segalanya. Anda tidak boleh membuat kesalahan. Jika konsentrasi Anda tidak maksimal, mereka akan memanfaatkan celah tersebut tanpa ampun," kata Joachim Low tentang Grup F seperti dilansir dari Marca.
Tiga Singa Percaya Diri
Sementara itu, timnas Inggris yang sudah 55 tahun paceklik gelar (terakhir Piala Dunia 1996) kembali memberi harapan bagi para penggemarnya. Ini tidak lepas dari skuat Tiga Singa yang dipenuhi talenta-talenta berbakat nan mahal. Bermaterikan gabungan pemain-pemain muda dan senior yang berlaga di liga-liga top Eropa, Inggris menjadi tim termahal dengan total harga pemainnya mencapai Rp 22,92 triliun.
Pada turnamen ini, Pelatih Gareth Southgate, mengusung nama-nama mentereng seperti Harry Kane dan Marcus Rashford serta ujung tombak Everton Dominic Calvert-Lewin. Selain itu, deretan pemain muda seperti Jack Grealish, Jadon Sancho, hingga Bukayo Saka juga jadi darah segar bagi skuad Tiga Singa.
"Kualitas sangat tinggi. Kami punya banyak pemain yang bisa tampil di level tertinggi seperti yang terlihat pada tahun ini," kata pemain timnas Inggris, Phil Foden seperti dilansir dari Firstpost.com.
"Kami juga punya pemain-pemain berpengalaman seperti Harry Kane dan Jordan Henderson dan kami terlihat sangat kuat pada turnamen ini, kenapa tidak? Kami bisa saja memenangkannya," bebernya.
Foden merupakan satu dari sederet pemain muda yang diboyong Southgate ke Euro 2020 / 2021. Pemain berusia 21 tahun itu menarik perhatian Southgate usai tampil memukau bersama Manchester City musim ini. Sebelumnya, Foden sempat dikeluarkan dari skuat Tigas Singa gara-gara kedapatan membawa perempuan ke kamar hotel usai pertandingan persahabatan melawan Islandia beberapa waktu lalu.
Di babak penyisihan, Inggris berada di Grup D bersama Kroasia, Scotlandia, dan Republik Ceko. Keberuntungan bisa saja memihak Inggris karena ketiga duel mereka bakal berlangsung di Wembley. Menurut catatan UEFA, sejak ditangani Southgate, Inggris hanya dua kali kalah di Wembley dari 23 laga. Masing-masing dialami saat Tiga Singa menjamu timnas Denmark dan timnas Spanyol.
Legenda Arsenal, yang juga pundit, Paul Merson sangat percaya dengan kekuatan Three Lions. Merson yang juga pernah membela Inggris mengatakan, Three Lions harus membawa ritme cepat di Liga Inggris ke Piala Eropa 2020. Kalau itu dilakukan, Merson yakin Timnas Inggris bisa juara Euro 2020. Di sisi lain, dia juga menilai laga pemanasan lawan Austria dan Rumania sebagai aksi buang waktu saja.
"Kami harus tampil dengan tempo tinggi. Kalau pemain menganggap Euro 2020 sebagai Liga Inggris, seperti yang dilakukan City dan Chelsea lawan Real Madrid, Atletico dan Chelsea, Inggris bisa libas negara lain," kata Paul Merson seperti dikutip skysports. "Itulah mengapa orang suka menonton Liga Inggris. Ini liga dengan kecepatan 100 km per jam, selalu ada tembakan dan tendangan sudut tiap 30 detik."
Advertisement
Menanti Ledakan Denmark
Dalam setiap turnamen sepak bola, drama tidak hanya disuguhkan tim-tim besar saja. Lompatan kuda hitam juga selalu menarik untuk disaksikan. Kejutan-kejutan terkadang dihadirkan oleh tim-tim semenjana bakal terasa seperti cerita dongeng yang menjadi kenyataan, seperti Yunani tahun 2004 lalu.
Saat itu, negeri seribu Dewa yang minim pemain bintang berhasil keluar sebagai juara usai mengalahkan Portugal dengan skor 1-0. Drama yang sama juga pernah dipertontonkan Denmark pada tahun 1992. Masuk sebagai tim pengganti di babak utama setelah Yugoslovakia didiskualifikasi, ledakan tim dinamit berhasil mencapai puncaknya saat keluar sebagai juara usai mengalahkan Jerman di final dengan skor 2-0.
Sejak juara, Denmark sudah dua kali tidak lolos babak kualifikasi, yakni tahun 2008 dan 2016 lalu. Pada Piala Eropa edisi kali ini, Denmark bergabung di Grup B bersama Belgia, Finlandia, dan Rusia.
Denmark yang ditangani Kasper Hjulmand kini punya kedalaman skuad. Sebagian besar pemain Tim Dinamit berasal dari liga-liga elite Eropa, termasuk Martin Braithwaite (Barcelona, Spanyol), Kasper Dolberg (Nice, Perancis), Christian Eriksen (Internazionale, Italia), Yussuf Poulsen (Leipzig, Jerman), hingga Kasper Schmeichel (Leicester, Inggris). Sedangkan pemain yang berasal dari liga lokal hanya empat saja, yakni Jonas Lossi (Midtjylland), Mathias Jørgensen, Nicolai Boilesen, dan Jonas Wind (Copenhagen).
Timnas Denmark bakal mengawali penampilannya di Stadion Parken, Kopenhagen, Sabtu malam (12/6/2012). Pada laga perdana, Tim Dinamit akan menjajal kekuatan Finlandia. Hjulmand yang sudah menyaksikan Denmark paceklik gelar selama tiga dekade yakin timnya mampu mengulang sejarah 1992.
"Kami merasa nyaman dan kami percaya pada diri kami sendiri," kata Hjulmand dilansir France 24..
“Kami berani bermimpi besar, tetapi kami juga tahu bahwa ada negara-negara besar di luar sana punya peluang lebih baik untuk memenangkan semuanya. Jadi tujuan pertama kami adalah untuk maju dari grup dan kemudian semuanya bisa terjadi," ujarnya. "Ini sepak bola dan dalam satu pertandingan semuanya bisa terjadi. Tapi pertama dan terpenting ini adalah pertandingan pertama melawan Finlandia dan kami akan melakukan yang terbaik untuk mencoba dan mendapatkan awal yang baik," beber Hjulmand.
Keberhasilan pemerintah Denmark menekan penyebaran virus Corona COVID-19 di negaranya juga ikut membantu tim Dinamit. Denmark sudah membebaskan warganya untuk beraktivitas tanpa masker. Kebijakan ini diambil menyusul rendahnya kasus COVID-19 di sana belakangan ini di mana hanya terdapat 122 pasien dan menjadi angka terendah sejak Oktober lalu.
Pengendalian ini membuat Denmark tampil dengan dukungan penuh. Sebanyak 16 ribu penggemar bakal hadir di stadion saat Denmark bertemu Finlandia. Sementara untuk dua pertandingan lainnya, yakni saat bertemu Belgia dan Rusia, jumlah penonton diperkirakan bisa meningkat hingga 25 ribu orang.
"Semakin banyak kebisingan semakin baik. Itu sesuatu yang harus memberi kami beberapa keuntungan."
Selain Denmark, beberaap negara lainnya seperti Turki, Polandia, hingga Ukraina juga dianggap sebagai kuda hitam yang mampu mengubah jalan cerita Euro 2020 / 2021. Namun sejauh mana perjalanan mereka, hanya waktu yang bisa menjawabnya. Semoga Piala Eropa kali ini benar-benar menggembirakan.
Jadwal Penyisihan Euro 2020 / 2021
Grup A
12 Juni 2021 Turki Vs Italia (Stadion Olimpico, Roma, 02.00 WIB)
12 Juni 2021 Wales Vs Swiss (Olympic Stadium, Baku, 20.00 WIB)
16 Juni 2021 Turki Vs Wales (Olympic Stadium, Baku, 23.00 WIB)
17 Juni 2021 Italia Vs Swiss (Stadio Olimpico, Roma, 02.00 WIB)
20 Juni 2021 Swiss Vs Turki (Olympic Stadium, Baku, 23.00 WIB)
20 Juni 2021 Italia Vs Wales (Stadio Olimpico, Roma, 23.00 WIB)
Grup B
12 Juni 2021 Denmark vs Finlandia (Parken Stadium, Kopenhagen, 23.00 WIB)
13 Juni 2021 Belgia vs Rusia (Krestovsky Stadium, Saint Petersburg, 02.00 WIB)
16 Juni 2021 Finlandia vs Rusia (Krestovsky Stadium, Saint Petersburg, 02.00 WIB)
17 Juni 2021 Denmark vs Belgia (Parken Stadium, Kopenhagen, 23.00 WIB)
22 Juni 2021 Rusia vs Denmark (Parken Stadium, Kopenhagen, 02.00 WIB)
22 Juni 2021 Finlandia vs Belgia (Krestovsky Stadium, Saint Petersburg, 02.00 WIB)
Grup C
14 Juni 2021, Belanda vs Ukraina (Johan Cruyff Arena, Amsterdam, 02.00 WIB)
13 Juni 2021, Austria vs Makedonia Utara (Arena Nationala, Bucharest, 23.00 WIB)
18 Juni 2021, Belanda vs Austria (Johan Cruyff Arena, Amsterdam, 02.00 WIB)
17 Juni 2021 Ukraina vs Makedonia Utara (Arena Nationala, Bucharest, 20.00 WIB)
21 Juni 201 Makedonia Utara vs Belanda (Johan Cruyff Arena, Amsterdam, 23.00 WIB)
21 Juni 201 Ukraina vs Austria (Arena Nationala, Bucharest, 23.00 WIB)
Grup D
13 Juni 2021 Inggris vs Kroasia (Wembley Stadium, London, 02.00 WIB)
14 Juni 2021, Skotlandia vs Republik Ceko (Hampden Park, Glasgow, 20.00 WIB)
18 Juni 2021, Kroasia vs Republik Ceko (Hampden Park, Glasgow, 23.00 WIB)
19 Juni 2021 Inggris vs Skotlandia (Wembley Stadium, London, 02.00 WIB)
23 Juni 2021 Kroasia vs Skotlandia (Hampden Park, Glasgow, 02.00 WIb)
23 Juni 2021 Republik Ceko vs Inggris (Wembley Stadium, London, 02.00 WIB)
Grup E
15 Juni 2021, Spanyol vs Swedia (San Mames, Bilbao, 02.00 WIB)
14 Juni 2021 Polandia vs Slowakia (Aviva Stadium, Dublin, 23.00 WIB)
18 Juni 2021 Swedia vs Slowakia (Aviva Stadium, Dublin, 20.00 WIB)
20 Juni 2021 Spanyol vs Polandia (San Mames, Bilbao, 02.00 WIB)
23 Juni 2021 Slowakia vs Spanyol (San Mames, Bilbao, 23.00 WIB)
23 Juni 2021 Swedia vs Polandia (Aviva Stadium, Dublin, 23.00 WIB)
Grup F
15 Juni 2021 Hongaria vs Portugal (Puskas Arena, Budapest, 23.00 WIB)
16 Juni 2021 Prancis vs Jerman (Allianz Arena, Munich, 02.00 WIB)
19 Juni 2021 Hongaria vs Prancis (Puskas Arena, Budapest, 20.00 WIB)
19 Juni 2021 Portugal vs Jerman (Allianz Arena, Munich, 23.00 WIB)
24 Juni 2021 Portugal vs Prancis (Olympic Stadium, Baku, 02.00 WIB)
24 Juni 2021 Jerman vs Hongaria (Allianz Arena, Munich, 02.00 WIB)
Advertisement