Liputan6.com, Jakarta - Konsistensi jadi kunci untuk meraih prestasi dalam ajang olahraga musiman. Siapa yang meraih kemenangan paling banyak hampir pasti jadi juara.
Namun, nasib mereka kadang ditentukan satu laga. Pertandingan penentu yang kemudian mendapat label final. Membuat lebih dramatis, partai itu terjadi di pekan pamungkas.
Baca Juga
Boxing Day Premier League! Ini Prediksi Pertandingan Manchester City vs Everton pada 26 Desember 2024
Dalam Performa Buruk, Pep Tegaskan Pemain Man City Tetap Berlatih di Hari Natal
Tiga Kali Kalah Berturut-turut, Erling Haaland Yakin Pep Guardiola Akan Temukan Solusi saat Man City sedang Alami Kesulitan
Dalam hal ini kisah Coventry City layak diceritakan. Konteksnya memang tidak bicara gelar. The Sky Blues tercatat tidak pernah merebut trofi bergengsi sepanjang eksistensi 137 tahun.
Advertisement
'Capaian' klub sepak bola asal Inggris tersebut adalah selamat dari jeratan degradasi. Yang membuat kinerja mereka istimewa, Coventry City bukan melakukannya sekali dua kali.
Mereka sukses lolos dari lubang jarum dalam 13 kesempatan.
Saksikan Video Berikut Ini
Aksi Menyelamatkan Diri
Aksi dramatis Coventry City menyelamatkan diri terjadi pada musim 1921/1922. Ketika itu bernaung di Divisi II, mereka bersaing dengan Blackpool dan Bristol City agar tidak mengikuti Bradford terjerembab ke kasta yang lebih rendah.
The Sky Blues hanya unggul tipis atas kedua rival, yakni berupa selisih gol. Mereka menghadapi Crystal Palace di partai pamungkas. Blackpool bersua West Ham United dengan Bristol City meladeni Stoke City.
Coventry City berkeringat dingin menunggu nasib setelah hanya bermain 1-1. Kabar buruk datang ketika Blackpool sukses membekuk West Ham 3-1. Beruntung Bristol City tidak berdaya menghadapi Stoke City dan tumbang 0-3.
Patut diketahui saat itu hanya dua tim yang tergusur. Coventry City akhirnya lolos berkat keunggulan satu angka atas rival.
Selain 1921/1922, aksi Coventry City lain hadir pada 1967/1968, 191968/1969, 1976/1977, 1980/1981, 1983/1984, 1984/1985, 1985/1986, 1991/1992, 1995/1996, 1996/1997, 2007/2008, dan 2014/2015.
Sebanyak 10 di antaranya terjadi di kasta tertinggi. Termasuk tiga musim beruntun di pertengahan 1980-an.
Advertisement
Gol Menit Akhir
Momen paling dramatis hadir pada 1983/1984. Coventry punya poin sama dengan Birmingham City dan Stoke City memasuki pekan pamungkas. Ketiganya coba menghindari Notts County dan Wolverhampton Wanderers yang sudah terlebih dahulu terdegradasi.
Pada hari penentu, Birmingham City ditahan Southampton dengan Stoke City menghajar Wolverhampton 4-0. Coventry sendiri menaklukkan Norwich City 2-1 berkat gol menit akhir David Bennett.
The Sky Blues sempat memimpin melalui Michael Ferguson sebelum disamakan John Deehan.
Â
Absen di Kasta Tertinggi
Coventry City saat ini masih berkutat di Divisi II. Mereka sempat turun ke DIvisi IV dan terakhir kali bersaing di level tertinggi pada 2000/2001.
The Sky Blues mampu bersaing melawan kekuatan raksasa di akhir abad ke-20 berkat kehadiran nama-nama seperti Dion Dublin, Gary McAllister, Robbie Keane, hingga Craig Bellamy.
Advertisement