Sukses

Tyson Fury Siapkan Pukulan Mematikan untuk Deontay Wilder

Tyson Fury akan berhadapan dengan Deontay Wilder di Las Vegas, Amerika Serikat, 24 Juli 2021.

Liputan6.com, Jakarta Tensi tinggi mewarnai acara jumpa pers Tyson Fury dan Deontay Wilder, Rabu (16/6/2021). Kedua petinju kelas berat itu bakal bertarung untuk kali ketiga di Las Vegas, Amerika Serikat, 24 Juli 2021. 

Tyson Fury yang tampil bertelanjang dada segera melontarkan psywar kepada Wilder. Juara dunia kelas berat versi WBC itu mengaku telah menyiapkan pukulan mematikan untuk menghentikan Wilder. 

"Apa yang akan saya lakukan terhadap Deontay Wilder kali ini adalah saya akan menabraknya seolah-olah saya adalah truk roda 18 dan dia adalah manusia," kata Fury seperti dilansir dari von.gov.ng. 

"Saya telah menata berat badan saya, saya ingin mencapai 300 pon demi duel ini karena saya ingin mencari kemenangan KO yang luar biasa. Saya pikir dia tidak siap secara mental, fisik, ataupun emosional dalam menghadapi pertarungan ini," ujar petinju asal Inggris Raya tersebut. 

Fury bakal menghadapi Wilder di T-Mobile Arena, Las Vegas, Amerika Serikat. Ini merupakan duel ketiga mereka sejak 2018 lalu. Setelah duel pertama berakhir imbang, Fury berhasil mengandaskan perlawanan Wilder pada pertemuan kedua lewat kemenangan TKO ronde 7 pada 22 Februari 2020. 

Hasil ini mengantar Fury menjadi juara dunia kelas berat versi WBC dengan rekor bertanding, 30-0-1. 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini

2 dari 3 halaman

Batal Lawan AJ

Fury sebenarnya sempat dijadwalkan bertemu Anthony Joshua dalam laga unifikasi gelar. Namun Wilder menuntut kontrak rematch yang sudah ditandatangani Fury dijalankan sesuai rencana. Fury semakin tidak bisa mengelak setelah pengadilan juga ikut memerintahkannya.  

"Saya pikir dia melakukannya untuk alasan yang salah dan ketika orang melakukan sesuatu untuk alasan yang salah, mereka selalu terluka,” kata Tyson Fury menambahkan.

 

3 dari 3 halaman

Wilder Irit Bicara

Sementara itu, Wilder menunjukkan sikap sebaliknya. Petinju asal Amerika Serikat itu tidak banyak berbicara selama jumpa pers. Dia memilih diam sembari tetap mengenakan headphones. 

"Sudah cukup untuk berbicara, pertumpahan darah bakal terjadi pada 24 Juli nanti," katanya.

Acara jumpa pers berlangsung di Los Angeles, Amerika Serikat. Acara tatap muka berlangsung lebih dari lima menit, meski kedua petinju tidak banyak bertukar kata-kata. Tensi tinggi justru ditunjukkan oleh ofisial masing-masing petinju yang terlibat saling ejek selama acara tersebut berlangsung.