Liputan6.com, Jakarta Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 / 2021 kabarnya bakal mengubah kebiasaan pembagian kondom kepada para atlet. Hal ini dilakukan menyusul pandemi virus Corona COVID-19 yang belum berakhir.Â
Pembagian kondom kepada para peserta Olimpiade telah berlangsung sejak 1988 lalu. Ritual ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesadaran publik terhadap bahaya penyakit AIDS.Â
Baca Juga
Awalnya penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 telah menyiapkan sekitar 160 ribu kondom yang akan dibagikan di perkampungan atlet. Namun pihak penyelenggara meminta agar alat kontrasepsi itu tidak digunakan tapi disimpan sebagai kenang-kenangan. Langkah ini diambil untuk meminimalisir kontak yang memungkinkan virus Corona COVID-19 dari luar gelembung masuk ke perkampungan atlet.Â
Advertisement
Belakangan, panitia Olimpiade Tokyo 2020 kabarnya mengubah kebijakan ini. Seperti dilansir dari Marca, mengutip kantor berita Kyodonews, pembagian tidak lagi dilakukan saat para atlet tiba. Distribusi bakal dilakukan justru saat atlet hendak meninggalkan perkampungan atlet untuk pulang ke negaranya.Â
Â
Saksikan juga video menarik di bawah ini
Miras Diizinkan
Meski demikian, pihak panitia tetap mengizinkan atlet membawa minuman beralkohol ke kamarnya. Begitu juga dengan makanan maupun minuman lain yang mereka butuhkan sehari-hari.Â
Â
Advertisement
Kehadiran Penonton
Sementara itu, pemerintah Jepang masih mengkaji mengenai kehadiran penonton. Salah seorang sumber menyebutkan kalau mereka masih mempelajari kemungkinan kehadiran 20 ribu penonton di acara pembukaan. Pemerintah juga sempat berkata, kalau pertandingan yang tidak berada di zona merah bisa dihadiri hingga 10 ribu penonton asal tidak melebihi 50 persen kapasitas stadion.Â