Sukses

Bola Ganjil: Gol Tunggal di Panggung Sepak Bola Terbesar

Apa kesamaan Clodoaldo Tavares de Santana, Jose Luis Brown, dan Albino Friaca Cardoso? Ini adalah kisah mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Mencetak gol adalah tujuan utama dalam sepak bola. Ada banyak nama yang piawai melakukannya. Alfredo Di Stefano, Pele, Gerd Muller, Lionel Messi, hingga Cristiano Ronaldo adalah beberapa contoh.

Tentu tidak semua punya kemampuan. Ada saja pemain yang gagal membuat gol sepanjang karier. Beberapa bisa menyarangkan bola ke gawang lawan meski jumlahnya dapat dihitung dengan jari.

Meski begitu, momen tersebut menjadi kenangan indah bagi mereka. Pasalnya, peristiwa tersebut hadir di panggung utama sepak bola.

Ini adalah kisah Clodoaldo Tavares de Santana, Jose Luis Brown, dan Albino Friaca Cardoso.

Saksikan Video Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Pemain Bertahan

Clodoaldo memperkuat Brasil dalam 38 pertandingan. Mengisi posisi gelandang bertahan, mencetak gol jelas bukan tanggung jawabnya.

Sosok yang besar bersama Santos ini hanya sekali mencatatkan nama di papan skor pada pentas internasional, terjadi pada semifinal Piala Dunia 1970 melawan Uruguay.

Tidak seperti Clodoaldo, Brown terbilang subur meski beroperaasi di lini belakang. Dia sukses merobek gawang lawan 46 kali, mayoritas bersama Estudiantes.

Namun, keturunan imigran asal Skotlandia ini cuma bisa menyumbang satu gol bagi negara. Dia membuka kemenangan 3-2 Argentina atas Jerman Barat di final Piala Dunia 1986. Total Brown membela La Albiceleste dalam 36 pertandingan.

 

3 dari 4 halaman

Musibah Maracanazo

Selain dua nama tersebut, nasib paling tragis barangkali dirasakan Friaca. Pada turnamen di rumah sendiri, Brasil berkesempatan merebut gelar pertama Piala Dunia tahun 1950. Selecao hanya cukup bermain imbang pada partai pamungkas versus Uruguay.

Laga ini secara teknis sebenarnya bukanlah final. Pasalnya, kala itu kompetisi menggunakan format grup untuk menentukan juara.

Friaca membawa Brasil memimpin. Namun Uruguay mampu memutar skor. Musibah Maracanazo pun terjadi.

4 dari 4 halaman

Trippier Menyusul?

Kieran Trippier bisa mengikuti jejak ketiga nama tersebut jika nasib menghendaki. Pemain Atletico Madrid itu merobek gawang Kroasia pada semifinal Piala Dunia 2018 melalui tendangan bebas.

Dia masih berkesempatan menambah koleksi jika Inggris lolos turnamen selanjutnya di Qatar dan masuk skuat. Jika gagal, Trippier bakal bergabung klub unik bersama trio pendahulu.

Setelah itu dia sulit berharap di Piala Dunia 2026 karena saat ini sudah berusia 30 tahun.