Liputan6.com, Jakarta - Ledakan Denmark di Euro 2020 terhenti di semifinal. Tim Dinamit dikalahkan Inggris 1-2Â pada laga semifinal di Stadion Wembley, London, Kamis (8/7/2021) lalu.
Selain Denmark, hasil serupa juga didapat Spanyol di semifinal Euro 2020 sehari sebelumnya. Tim racikan Luis Enrique ini takluk dari Italia 2-4 (1-1) lewat adu tendangan penalti.
Baca Juga
Dengan demikian, Italia akan menghadapi Inggris di final. Laga tersebut akan dimainkan di Stadion Wembley, London, Inggris, Senin dini hari, 12 Juli.
Advertisement
Lantas bagaimana dengan Denmark dan Spanyol? Kedua tim tersingkir dan tidak akan memainkan laga perebutan juara 3 Euro 2022 karena UEFA tidak menggelarnya.
Â
Saksikan Video Euro 2020 di Bawah Ini
Sejak 1984
Piala Eropa berbeda dengan Piala Dunia dan Copa America. Turnamen antaranegara yang digelar setiap empat tahun sekali itu meniadakan laga perebutan juara 3.
Perebutan gelar juara 3 dihapus UEFA, selaku penyelenggara, sejak Piala Eropa 1984 atau edisi ketujuh. Ini dilakukan karena duel tersebut tidak banyak diminati penonton.
Berkaca pada kondisi, UEFA kemudian menghapus gelar juara 3. Namun, otoritas sepak bola Eropa itu membuat kebijakan lain dengan menambah jumlah peserta yang semula empat menjadi delapan tim.
Mulai Euro 1984, peserta yang berjumlah delapan tim dibagi dalam dua grup. Juara grup kemudian akan bentrok di final.
Tapi, sistem ini hanya bertahan selama tiga edisi. Prancis, Belanda, dan Denmark pernah menjadi juara dengan sistem tersebut.
Advertisement
Jumlah peserta
UEFA terus menambah jumlah peserta putaran final Piala Eropa. Di Euro 1996 jumlah peserta menjadi 16 tim yang terbagi dalam empat grup.
Sejak itu, turnamen menggunakan sistem fase gugur. Juara dan runner-up grup lolos ke perempat final.
Pada Euro 2016, UEFA kembali menambah jumlah konsisten putaran final menjadi 24 tim yang terbagi dalam enam grup. Tetapi, tiket 16 besar tidak hanya dimiliki juara dan runner up grup.
Empat tim yang menjadi peringkat tiga terbaik juga mendapatkannya. Sistem ini masih dipakai hingga euro 2020.
Meski sistem dan jumlah peserta terus bertambah, UEFA tetap mempertahankan keputusan untuk tidak memainkan pertandingan perebutan juara 3.
Infografis
Advertisement