Liputan6.com, Jakarta - Bulu tangkis bukan olahraga populer di Afrika. Maka tidak heran jika stok atlet sangat tipis.
Dampak dari kondisi tersebut adalah beban berlebih bagi mereka yang berkompetisi. Sang atlet diandalkan di banyak nomor yang dipertandingkan.
Salah satunya adalah Doha Hany. Pada Olimpiade Tokyo 2020, perempuan kelahiran 10 September 1997 ini bakal turun di tiga nomor dan menjadi satu-satunya atlet yang melakukannya.
Advertisement
Di tunggal putri, pebulu tangkis asal Mesir ini masuk Grup A bersama unggulan pertama Chen Yufei (Tiongkok) serta Neslihan Yigit (Turki).
Hany kemudian berduet bersama Hadia Hosny di ganda putri. Mereka berada di Grup B dengan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang), Selena Piek/Cheryl Seinen (Belanda), dan Rachel Honderich/Kristen Tsai (Kanada).
Penghuni peringkat 108 dunia tunggal putri ini kemudian berpasangan dengan Adham Hatem Elgamal di ganda campuran. Kembali Hany menghadapi favorit utama Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China), plus Seo Seung-jae/Chae Yoo-jung (Korea Selatan) dan Robin Tabeling/Selena Piek (Belanda).
Â
Saksikan Video Berikut Ini
Terbaik di Ganda
Partisipasi Hany tidak lepas dari prestasinya di ketiga nomor tersebut. Alhasil, dia bisa mendapat tempat di Olimpiade.
Pada dua nomor ganda, Hany bersama pasangannya menduduki peringkat teratas di Afrika. Sedangkan dia mendapat tiket realokasi di tunggal putri.
Advertisement
Juara Afrika
Hany merupakan salah satu pebulu tangkis terbaik Afrika. Tahun 2020 dia memenangkan medali emas African Championships dari dua nomor ganda, serta perunggu di tunggal putri.