Liputan6.com, Jakarta Tim dayung Indonesia harus menghadapi persaingan yang sulit untuk meraih medali pada Olimpiade 2020 di Tokyo. Indonesia mengirimkan pasangan putri Mutiara Rahma Putri/Melani Putri untuk tampil di dayung kelas ringan.
Mutiara/Melani yang akan turun di rowing kelas ringan dua pedayung putri (LW2X) itu mengakui persaingan di Tokyo nanti akan sulit. Apalagi mereka buta dengan kekuatan lawan dari Eropa.
Pasalnya, Mutiara/Melani belum pernah turun di kejuaraan kelas dunia. Tiket Olimpiade yang didapatkannya berkat hasil kualifikasi di Asian and Oceania Continental Qualification Regatta di Tokyo pada Mei lalu. Mereka mencatatkan waktu 7 menit 35,71 detik.
Advertisement
"Target kami sekarang harus memberikan yang terbaik saja karena kami baru berlaga di tingkat dunia jadi belum mengetahui kapasitas dari negara-negara di luar Asia," kata Mutiara seperti dikutip antara.
"Target memberikan yang terbaik saja untuk Indonesia. Mungkin kami bisa bersaing dengan Asia terutama Eropa," dia menambahkan.
Â
Tak ada Target
Mutiara/Melani yang masing-masing berusia 16 dan 22 tahun itu juga mengaku tak terbebani bertanding di Tokyo nanti. Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) tidak menetapkan target yang berat kepada mereka.
Kendati demikian, Mutiara/Melani tetap melakukan persiapan maksimal menjelang keberangkatan ke Olimpiade Tokyo. Selama karantina di Pengalengan, mereka tetap berlatih fisik, daya tahan dan kecepatan perahu.
Keberangkatan cabang olahraga rowing ke Tokyo yang awalnya diagendakan pada 17 Juli harus diundur menjadi Selasa (20/7) malam ini. Mutiara sempat terkena flu tapi sudah kembali fit.
"Alhamdulillah sudah sembuh jadi kami bisa mengikuti pertandingan sesuai jadwal dan tentunya dengan badan yang fit," ujarnya.
Advertisement