Liputan6.com, Tokyo - Acara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 baru akan digelar Jumat, 23 Juli 2021, tapi telah menyuguhkan beragam cerita. Dimulai dari berita banyaknya peserta terinfeksi Covid-19, banyak nama besar mundur, atlet yang kabur, hingga seekor beruang berkeliaran di sektar venue.
Sempat tertunda akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia, akhirnya Olimpiade Tokyo 2020 digelar tahun ini. Pesta olahraga dunia empat tahunan itu dihelat dengan prosedur dan aturan sangat ketat untuk menjaga penyebaran infeksi virus Covid-19.
Namun, permasalahan yang muncul bukan hanya tentang infeksi virus Covid-19 saja. Seperti dilansir Washington Post, seekor beruang berkeliaran di sekitaran Azuma Sport Park.
Advertisement
Azuma Sports Park merupakan venue untuk cabang olahraga softball.
Saksikan Video Olimpiade Berikut
Pertama Kali Muncul
Seorang penjaga keamanan pertama kali melihat beruang coklat di venue pada Selasa (20/7/2021) lalu. Beruang itu kembali pada Rabu kembarn, beberapa jam sebelum pertandingan softball Jepang melawan Australia.
Juru bicara kepolisian Fukushima mengatakan, "Kami tidak dapat menemukan atau menangkap beruang itu, dan meskipun tidak ada penonton di stadion, kami bersiaga dan mencari beruang di sekitar lokasi."
Media lokal melaporkan bahwa penyelenggara mencoba melakukan beberapa cara berbeda untuk menyingkirkan beruang itu. Mereka telah mencoba memutar musik yang keras dan menyalakan petasan.
Advertisement
Bisa Fatal
Kedua negara akhirnya dapat melaksanakan pertandingan tanpa hambatan apapun. Jepang berhasil menaklukan Australia dengan skor telak 8-1. Kendati demikian, serangan beruang bisa menjadi fatal.
Menurut Kementrian Ligkungan Jepang, serangan beruang sedang meningkat di Jepang. Pada 2020, penampakan beruang mencapai kasus tertingga dalam lima tahun terakhir dengan lebih dari 13.600 penampakan di seluruh wilayah di Jepang.
Seorang ahli menyebut, aktivitas seperti ini terjadi akibat wabah virus corona. "Beruang mungkin telah memperluas area aktivitas mereka setelah tidak melihat manusia di sekitar selama musim semi dan awal musim panas," kata Shinsuke Koike, seorang profesor ekologi, kepada Bloomberg Green.
Â
Penulis: Ali Muhammad