Liputan6.com, Jakarta Ganda Putra Indonesia Mohamad Ahsan / Hendra Setiawan berhasil lolos ke semifinal badminton Olimpiade Tokyo 2020. Ganda putra yang kerap dipanggil The Daddies ini mengalahkan andalan tuan rumah Jepang Takeshi Kamura / Keigo Sonoda.
Kini, Ahsan / Hendra jadi tumpuan kekuatan Indonesia. The Daddies diharapkan mampu memanfaatkan pengalaman guna menjaga irama permainan menghadapi laga lanjutan Olimpiade Tokyo.
Baca Juga
Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi mengatakan panggung Olimpiade memang tak bisa diprediksi. Namun, ia percaya jam terbang yang dimiliki Ahsan/Hendra dapat menjadi nilai positif bagi anak latihnya untuk menjaga mental hingga mengatur ritme permainan.
Advertisement
"Ahsan/Hendra ini pemain senior, sudah tiga kali tampil di Olimpiade. Saya percaya mereka bisa mengatur semangat,keinginan, dan kemauan saat menghadapi lawan," kata Herry usai pertandingan, Kamis (29/07/2021).
Seperti diketahui, Ahsan/Hendra melewati perempat final usai menang 21-14, 16-21, 21-9 atas andalan tuan rumah Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda . Sementara, Marcus/Kevin yang tampil sebagai unggulan satu kalah dari 14-21, 17-21 dari Aaron Chia/Wioi Yik Soh (Malaysia).
Pada laga selanjutnya, Ahsan / Hendra akan bertemu Lee Yang/Wang Chi-Lin. Pasangan Taiwan ini berhasil menyingkirkan tuan rumah Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe dengan skor 21-16, 21-19.
Video Menarik
Waspada
Ahsan/Hendra, ranking dua dunia, wajib mewaspadai Yang/Chi-Lin yang berada satu peringkat di bawahnya. Meski “The Daddies” unggul head-to-head 6-4, tetapi Ahsan/Hendra pernah kalah 21-17, 23-21 di final BWF World Finals 2020.
Secara pengalaman, The Daddies juga lebih unggul. Hendra pernah juara saat ajang empat tahunan ini digelar di Beijing pada 2008 bersama Markis Kido. Hendra dan Ahsan juga sudah tiga kali tampil di Olimpiade.
"Saya percaya secara mental mereka bisa mengatasi. Terpenting, adalah mereka harus bisa atur irama permainan," ujar Herry.
Advertisement
Strategi
Terpisah, Ahsan/Hendra bersykur bisa menjejak semifinal. Mereka akan segera berdiskusi dengan pelatih untuk menentukan strategi menghadapi Yang/Chi-Lin.
"Yang/Chi-Lin ini punya speed dan power, itu harus kami waspadai. Untuk strategi akan kami diskusikan dulu dengan pelatih," kata Hendra.