Liputan6.com, Jakarta Citra Olimpiade Tokyo 2020 kembali tercoreng oleh perangai ugal-ugalan sejumlah atlet. Setelah sempat ramai oleh perusakan yang dilakukan atlet Israel, kini mencuat kabar yang tidak kalah miris mengenai pesta minuman keras (miras) yang berlangsung di perkampungan atlet.
Publik sempat marah melihat kelakuan sejumlah atlet asal Israel saat merusak kasur berbahan kardus di perkampungan atlet Olimpiade Tokyo 2020. Aksi mereka menuai kecaman di media sosial, terutama dari masyarakat Jepang yang merasa terhina oleh perbubatan memalukan tersebut.
Baca Juga
Belum juga reda, kini publik kembali diramaikan oleh aksi mabuk-mabukan yang dilakukan sejumlah atlet di area penginapan mereka. Seperti dilansir AS mengutip laporan The Fuji News Network, aksi tersebut dilakukan tengah malam saat orang-orang sudah terlelap. Tidak hanya mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, mereka juga suara gaduh yang mengganggu warga sekitar.
Advertisement
Alkohol memang tidak ditabukan di perkampungan atlet. Namun mengingat kondisi pandemi COVID-19 yang belum berakhir, para pemain maupun ofisial hanya diizinkan menenggaknya di kamar masing-masing. Mereka tidak diizinkan untuk berkumpul dan melakukan pesta miras di perkampungan atlet.
CEO Toshiro Muto, membenarkan kejadian ini. "Beberapa atlet dan ofisial negara peserta berada di taman perkampungan atlet dan mereka mengkonsumsi minuman beralkohol," kata Muto.
Saksikan juga video menarik di bawah ini
Komentar Penyelenggara
"Kami sangat memperhatikan fakta ini. Saat ini kami sedang menyelidiki dan kami akan mengambil langkah berdasarkan penyelidikan tersebut. Mengenai detailnya, kami belum dalam posisi yang siap dan memiliki informasi yang tepat untuk itu," beber Muto menambahkan.
Muto menambahkan, pihak kepolisian sudah mengetahui kejadian ini. Mereka segera turun tangan saat mengetahui aksi yang dilakukan para atlet tersebut. "Mengenai polisi, setelah kejadian itu kami dengar mereka datang. Namun, untuk tanggapan mereka, kami belum mengetahui detailnya saat ini."
Sejauh ini nama-nama atlet yang terlibat dalam pesta miras tersebut belum juga dirilis. Penyelidikan masih terus dilakukan, namun tidak menutup kemungkinan sanksi bakal dijatuhkan kepada mereka.
Advertisement
Cabut Akreditasi
Sementara itu, pihak penyelenggara memutuskan untuk mencabut akreditasi dua pejudo Georgia yang kedapatan berkeliling-keliling Tokyo. Padahal menurut panduan playbook kegiatan itu dilarang demi menghindari penularan virus Corona COVID-19 yang saat ini kembali meningkat di Jepang.
“Pelanggaran playbook atas kejadian ini mengancam keselamatan dan keamanan warga dan juga keselamatan para atlet itu sendiri, kepatuhan itu sangat penting,” kata Muto. "Dalam kebanyakan kasus, aturan masih dipatuhi; namun, sayangnya ada kasus pelanggaran," beber Muto.