Liputan6.com, Barcelona - Presiden Barcelona, Joan Laporta akhirnya angkat bicara soal hengkangnya Lionel Messi. Laporta mengakui beban keuangan Barcelona begitu besar sehingga gagal memperpanjang kontrak sang bintang.
"Warisan yang kami dapat sangat buruk. Beban gaji 110 persen daripada pendapatan klub," kata Laporta seperti dilansir Football Italia.
Baca Juga
"Kami tidak punya marjin dalam peraturan La Liga. Kami sama sekali tak punya," ujarnya menambahkan.
Advertisement
Seperti diketahui, Barcelona tidak bisa memperpanjang kontrak Messi karena alokasi gaji klub yang sudah melampaui peraturan La Liga. Meskipun, Messi dan manajemen sama-sama sepakat untuk perpanjangan.
Barcelona saat ini masih belum memenuhi ketentuan La Liga soal batas gaji. Akibatnya, mereka tidak bisa mendaftarkan pemain baru yang didatangkan di bursa musim ini seperti Sergio Aguero, Eric Garcia, dan Memphis Depay.
"Kami tahu ketika kami masuk ke klub, angkanya jauh lebih buruk dari yang kami perkirakan awalnya," kata Laporta.
Laporta kembali menjadi presiden Barcelona di pertengahan musim lalu. Ia menggantikan Josep Bartomeu yang mengundurkan diri usai performa buruk klub.
Â
Terbentur Aturan
Laporta menambahkan, pada prinsipnya Messi dan Barcelona sudah sepakat hingga ke detail kontrak. Namun itu semua batal karena Barcelona gagal memenuhi peraturan soal gaji yang diterapkan La Liga.
"Kerugiannya jauh di luar ekspektasi kami. Kami belanja lebih dari yang seharusnya. Dengan kontrak yang sekarang, kami punya beban gaji yang sangat besar," ujar Laporta.
"Messi ingin bertahan di Barcelona dan membuat dia bertahan menjadi prioritas kami. Tetapi itu terbentur aturan," katanya.
Â
Â
Advertisement
Negosiasi dengan PSG
Di sisi lain, Messi kabarnya sudah bernegosiasi dengan PSG mengenai kemungkinan bergabung. Menilik dari kemampuan finansial, memang hanya PSG yang punya kemampuan untuk menggaet Messi.
Manchester City sebetulnya juga disebut tertarik. Namun The Citizens sudah lebih dahulu menggaet Jack Grealish dari Aston Villa.