Liputan6.com, Jakarta - Olimpiade Tokyo 2020 telah rampung digelar. Indonesia meraih 1 medali emas, 1 medali perak, dan 2 medali perunggu.
Satu medali perak dan satu medali perunggu di antaranya dipersembahkan cabang angkat besi. Eko Yuli Irawan dan Windy Cantika Aisah adalah atlet yang berjasa mempersembahkannya.
Baca Juga
Keberhasilan Eko dan Windy tidak datang secara instan. Pelatih angkat besi, Dirja Wihardja mengatakan, persiapan kedua atlet itu sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari.
Advertisement
Menurut Dirja, pandemi covid-19 menghadirkan tantangan bagi para atlet Indonesia termasuk cabang angkat besi. Ia harus memutar otak agar atmosfer kompetisi tetap terjaga di tengah minimnya turnamen.
"Kami melakukan simulasi pertandingan dua minggu sekali untuk menjaga atmosfer kompetisi. Sebagai persiapan Olimpiade Tokyo, tim juga mengikuti try out dua kali tahun ini ke Uzbekistan, sehingga setidaknya atlet mengetahui situasi pertandingan saat pandemi," kata Dirja dalam rilis yang diterima Liputan6.com.
Â
Diapresiasi Menpora
Kegigihan para atlet itu pun mendapat apresiasi dari Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali. Menurutnya, banyak pelajaran yang bisa diambil dari usaha keras mereka.
"Pemerintah sangat mengapresiasi bahwa di tengah tekanan dan kebiasaan baru tersebut, para atlet kita berhasil menorehkan prestasi. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari penyelenggaraan Olimpiade Tokyo ini dan menjadi catatan semua pihak," kata Menpora.
Advertisement
Jaring Atlet Baru
Lebih lanjut, Menpora juga angkat bicara soal upaya pemerintah menjari atlet baru untuk regenerasi. Menurut Menpora, kejuaraan daerah memainkan peran penting dalam menghasilkan atlet berkualitas bagi Indonesia.
" Kejuaraan di daerah adalah sumber atlet nasional. Dari sekitar 250 ribu atlet talenta daerah, kita saring bertahap hingga akihrnya didapatkan 150 orang atlet elti nasional dari cabor unggulan untuk terjun di Olimpiade," katanya mengakhiri.