Liputan6.com, Jakarta Mantan Gelandang Manchester United (MU) asal Brasil, Anderson, dilaporkan tengah menghadapi sejumlah tuntutan pidana akibat dugaan keterlibatan dalam organisasi kriminal terkait cryptocurrency.
Melansir laporan Goal.com, total delapan orang telah didakwa dengan tuntutan pencurian berat, penipuan, dan penucican uang, usai pihak berwenang di Porto Alegre, Brasil, melakukan penyelidikan.
Baca Juga
Lebih lanjut disebutkan, kelompok ini dituduh telah mengalihkan dana secara tidak sah serta memanfaatkan operasi crypto guna menghilangkan jejak atas tindakan mereka.
Advertisement
Adapun, berdasarkan hasil penyelidikan Operation Cryptoshow yang dipimpin oleh kantor Jaksa Penuntut Umum (MP-RS) Rio Grande do Sul, sang mantan pemain diketahui menjadi kaki tangan kelompok yang bekerja mencuri dan mencuci uang menggunakan mata uang virtual.
Akibatnya, apartemen Anderson di Porto Alegre pada 2020 didatangi pihak berwenang.m Komputer miliknya pun ikut disita. Eks gelandang ini mengonfirmasi dirinya bekerja sebagai pedagang crypto, tetapi menolak tuduhan ikut serta dalam kegiatan ilegal.
Kasus yang Diselidiki
Secara spesifik, kasus yang kini tengah diselidiki oleh pihak berwajib adalah pencurian sebesar 30 juta dolar dari sebuah perusahaan industri besar Brasil pada April 2020. Menurut kantor kejaksanaan, jumlah ersebut disimpan di 11 rekening bank di empat negara bagian, lalu diuci melalui pembelian cryptocurrency, baik di dalam maupun di luar negeri.
Advertisement
Membantah Tuduhan
Meski demikian, Anderson masih membantah tuduhan yang menyatakan dirinya bersalah dan tengah berupaya untuk membersihkan namanya. Pengacara Anderson, Julio Cezar Coitinho mengakupihak kliennya belum dipanggil sehingga sulit untuk berbicara saat ini.
Meski demikian, ia mengeklaim bahwa Anderson akan membuktikan dirinya adalah korban yang tidak bersalah, dan bukan kaki tangan.
Karier Sepak Bola Anderson
Anderson sempat menjadi pemain terkenal di Eropa berkat penampilannya selama di Old Trafford. Iia juga menikmati karier yang dibangun di Brasil hingga mendapat julukan “Andershow” akibat keterampilannya mengolah bola. Anderson memutuskan untuk mengakhiri kariernya di Turki usai membela Adana Demirspor.
Penulis: Melinda Indrasari
Advertisement