Liputan6.com, Tokyo- Atlet para balap sepeda Indonesia, Muhammad Fadli Imammuddin harus menjalani prosedur ketat sebelum bisa menjajal lintasan Izu Velodrome, Shizuoka, Jepang. Fadli menjalani perdana latihan di Venue perlombaan pada Jum'at (20/08) sore, setelah sebelumnya menjalani karantina di wisma atlet jelang dimulainya Paralimpiade Tokyo 2020.
Fadli harus melewati prosedur pemeriksaan yang cukup panjang dan ketat sebelum diizinkan untuk latihan pada Jum'at sore waktu setempat.
"Ketika tiba di Izu City kami langsung registrasi untuk mendapatkan kunci masuk room di center house track acomodation cycling. Perlengkapan balap kami juga baru diangkut ke strorage di IZU Velodrome," ujar Fadilah Umar, pelatih para balap sepeda seperti rilis yang diterima media.
Advertisement
Sejumlah prosedur kembali harus dijalani Fadli dan tim termasuk pengambilan sampling check doping melalui darah dan urin. Sesuai jadwal yang diberikan panitia, Fadli baru menjalani latihan pada sore hari pukul 16.35 sampai pukul 20.00 waktu setempat.
Latihan perdana tim Para balap sepeda Indonesia di Izu Velodrome dijalani Fadli dengan baik, sesuai program yang diberikan pelatih. Fadli mulai dengan latihan adaptasi kondisi trek, dilanjutkan dengan adaptasi kondisi lintasan dengan berbagai rasio gear sesuai performance.
Fadli menutup latihan berdurasi tiga setengah jam itu dengan adaptasi mencoba empat lap dengan berbagai rasio gear untul mengetahui speed, rpm (putaran), heat rate (HR) dan time laps.
Â
Buta Kekuatan Lawan
Â
Sementara itu terkait lawan-lawan yang nanti akan dihadapi Fadli, pelatih mengaku belum bisa mengetahui kekuatan pesaing.
"Kita belum tahu kekuatan lawan. Daftar nama pebalap baru akan dirilis panitia setelah check list number, license, dan control Jersey, dan technical meeting yang akan diadakan pada senin 24 Agustus," ucap Fadilah Umar.
Hari ini sesuai jadwal, Fadli kembali menjalani latihan keduanya di Izu Velodrome pada pukul 13.50 sampai 17.30 waktu setempat. Paralimpiade Tokyo 2020 merupakan kesempatan pertama M. Fadli berkompetisi di Paralimpiade sejak ia memutuskan menjadi atlet para balap sepeda pada 2017.
Â
Advertisement
Momen yang Dinantikan
Â
Meski tidak ada target khusus yang diberikan pemerintah, namun Fadli bertekad dan optimistis tampil maksimal. Ayah dari dua anak itu sebelumnya mengaku bahwa ini salah satu momen yang sangat ia nantikan setelah hampir satu tahun menjalani pelatnas.
"Dengan dukungan dan doa dari masyarakat Indonesia, saya berharap bisa meraih hasil terbaik seperti di Asian Paragames 2018," ujarnya.