Liputan6.com, Jakarta- Paralimpiade Tokyo 2020 resmi ditutup pada Minggu (5/9/2021) lewat seremoni di Tokyo Olympic Stadium. Ajang empat tahunan ini sudah berlangsung sejak 24 Agustus 2021.
Upacara penutupan Paralimpiade 2020 berlangsung sejak pukul 18.30 WIB. Penutupan berlangsung sederhana karena masih dalam situasi Covid-19.
Diawali dengan video dari para relawan yang bertugas di Paralimpiade 2020. Kemudian, penuputan dihiasi dengan pertunjukan tarian teatrikal.
Advertisement
Setelah itu ada defile atlet dari negara-negara peserta. Pada upacara penutupan Paralimpiade 2020, bendera Indonesia dibawa oleh atlet para atletik Jaenal Aripin.
Pada akhir acara, bendera Paralimpiade diteruskan oleh Gubernur Tokyo, Yuriko Koike ke Presiden Komite Paralimpiade Internasional (IPC), Andrew Parsons. Kemudian bendera diserahkan kepada Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, yang akan menyelenggarakan Paralimpiade Paris 2024.
Â
Â
Indonesia
Indonesia membawa pulang total sembilan medali dari Paralimpiade Tokyo 2020 dan menempati posisi ke-43. Indonesia mendapat dua emas, tiga perak dan empat perunggu.
Atlet para badminton Leani Leani Ratri Oktila jadi bintang di Paralimpiade Tokyo 2020 dengan sukses membawa dua medali emas. Leani juara di ganda putri dan ganda campuran.
Leani pada Sabtu (4/9/2021) meraih emas di ganda putri bersama Khalimatus Sadiyah. Kemudian tadi pagi, Leani juara ganda campuran bersama Hary Susanto.
Advertisement
China
Juara umum Paralimpiade Tokyo 2020 sendiri direbut China. Secara luar biasa China merebut 207 medali dengan rincian 96 emas, 60 perak dan 51 perunggu.
Runner-up ditempati Inggris Raya yang terpaut jauh dari China. Mereka mendapat 41 emas, 38 perak dan 45 perunggu. Amerika Serikat finis di posisi tiga dengan 37 emas, 36 perak dan 31 perunggu.