Liputan6.com, Jakarta - Mike Hailwood suka menantang maut. Dengan nyalinya tersebut, dia meraih berbagai prestasi di lintasan balap roda dua.
Catatan 152 balapan dengan 76 kemenangan dan 112 podium pada durasi 1958 hingga 1967. Prestasi tersebut berbuah sembilan gelar juara dunia. Hailwood hanya kalah dari Giacomo Agostini (15) dan Angel Nieto (13), sebelum disamai Valentino Rossi.
Di sela-sela itu, Hailwood juga menjajal Kejuaraan Dunia Balap Mobil. Sosok asal Inggris ini mengikuti Formula 1 pada 1963-1965 dan berbagai ajang lain. Sayang dia gagal mengulang kesuksesan seperti dunia yang membesarkan namanya.
Advertisement
Sempat 11 tahun meninggalkan roda dua, Hailwood kembali bersaing pada 1978. Dia merasa gatal karena terlalu lama meninggalkan sirkuit.
Hailwood juga dikenal dengan keberaniannya. Saat mengikuti GP Afrika Selatan 1973, mobilnya tabrakan dengan Clay Regazzoni di putaran kedua.
Nyawa Regazzoni terancam karena mobilnya terbakar. Baju Hailwood juga terbakar api. Setelah dipadamkan, dia dengan sigap membantu menyelamatkan pesaingnya dengan menariknya keluar dari kendaraan. Atas tindakannya ini, Hailwood mendapat medali penghargaan dari Kerajaan Inggris.
Bernyali besar, Hailwood ternyata sudah mengetahui kapan bakal meninggal. Ironisnya, nyawanya melayang bukan di sirkuit balap.
Kecelakaan Tragis
Meninggalkan bising trek dan bau oli paddock secara permanenn pada 1979, Hailwood kemudian membuka toko motor di Birmingham bersama sesama pembalap Rodney Gould. Sekitar dua tahun menjalani hidup tenang, tragedi menimpanya.
Pada 21 Maret 1981, Hailwood bersama kedua anaknya Michelle dan David pergi ke restoran untuk menyantap fish and chip. Sepulangnya dari sana, mobilnya ditabrak truk yang melanggar peraturan lalu lintas.
Michelle yang berumur sembilan tahun tewas di tempat. Sempat dibawa ke rumah sakit bersama David, Hailwood meninggal dunia dua hari berselang akibat luka dalam pada usia 40 tahun.
David selamat dengan cedera ringan. Sementara pengendara truk dihukum denda 100 poundsterling.
Â
Advertisement
Peramal dari India
Hailwood ternyata sudah memprediksi kecelakaan yang merenggut nyawanya. Dia diberitahu peramal tidak akan hidup melebihi 40 tahun dan tewas karena truk. Elizabeth McCarthy menulis pengakuan tersebut dalam memoar berjudul My Memories of Mike Hailwood.
"Sekitar 18 tahun saya membalap di Afrika Selatan. Pada akhir pekan kami berdelapan pergi ke klub malam di Durban. Di sana peramal dari India datang dan melihat telapak tangan kami. Dia memberi tahu bagaimana hidup kami selanjutnya dan bagaimana ajal menjemput," cerita Hailwood seperti ditulis McCarthy.
"Peramal itu berkata tidak ada di antara kami yang hidup melebihi 40 tahun. Saya menjadi terakhir yang mati dan terbunuh karena truk, bukan di sirkuit," sambungnya.
Hampir Menikah
Pada saat itu Hailwood dan McCarthy sedang menjalin asmara. Keduanya bertemu pada balapan di Kanada tahun 1967.
Hailwood bahkan ingin membawa hubungan ke pernikahan. Namun, McCarthy menolak karena bakal khawatir setiap pekan mengingat pasangan bisa tewas saat balapan.
Pada saat itulah Hailwood menceritakan pertemuannya dengan sang peramal kepada McCarthy. "Kamu tidak perlu cemas. Saya akan meninggal akibat truk, bukan balapan," bujuk Hailwood.
Hailwood dan McCarthy akhirnya menikah pada 1975, tapi bukan dengan satu sama lain.
Advertisement