Liputan6.com, Jakarta- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terus mendorong masyarakat melestarikan beragam olahraga tradisional. Pasalnya olahraga tradisional bukan hanya untuk menyehatkan, tapi juga bisa membangun rasa bangga dengan olahraga budaya bangsa.
Deputi III Bidang Pembudayaam Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, melihat banyak potensi bisa diambil olahraga tradisional. Termasuk bisa membuat perpaduan antara olahraga tradisional dan membangun kekuatan wisata di berbagai desa.
Baca Juga
"Tentu kita ingin sama-sama mengkemas olahraga tradisional itu sinergi dengan kekuatan wisata. Sehingga benar-benar masyarakat datang berolahraga dan menikmati wisata. Kalau olahraga tradisional ini kita lestarikan pasti akan tumbuh rasa bangga dengan olahraga budaya bangsa," kata Raden dalam acara puncak Semarak KBA digelar Astra secara virtual pada Kamis, 30 September 2021.
Advertisement
Beragam olahraga tradisional asli Indonesia memang sudah ada yang berskala nasional. Seperti dari Sepak Takraw, Silat hingga Tarung Drajat.
Menurut Raden, kini saatnya membuat olahraga tradisional dari nenek moyang menjadi salah satu cabang di kelas olimpiade. Sehingga peran penting kaum muda diperlukan agar olahraga tradisional tidak punah.
"Mari kita besarkan olahraga-olahraga tradisional kita menuju pentas dunia," ungkap Raden.
Wushu
Raden menyebut, banyak negara-negara di dunia mendorong olahraga tradisionalnya masuk dalam cabang di Olimpiade. Salah satunya olahraga Wushu dari negara China yang selangkah lagi masuk dalam kategori Olimpiade.
"Negara lain berlomba-lomba olahraga tradisional mereka agar masuk ke dalam Olimpiade. Seperti Wushu di China. Itu tradisional mereka tapi selangkah lagi bisa masuk Olimpiade," ujar Raden menegaskan.
Advertisement
Dapat Dukungan
Kemenpora merasa bangga dengan program sosial digelar Astra dalam mendorong olahraga tradisional Indonesia. Salah satunya melalui Kampung Berseri Astra (KBA) dan Desa Sejahtera Astra (DSA).
Melalui program ini, Astra juga meluncurkan Gugus DSA "Astra Tourism & Craft Academy" yang berlangsung hingga Desember 2021. Acara juga didukung para peserta tokoh penggerak KBA Wisata dan DSA dengan produk unggulan wisata. Tentu dengan tujuan antara lain, meningkatkan kapasitas KBA/DSA subgugus wisata, kriya, dan budaya, membantu pemulihan ekonomi, dan meningkatkan pendapatan usaha serta membantu sektor wisata.