Liputan6.com, Jakarta - Memenangkan Piala Dunia merupakan capaian terbesar dalam sepak bola, baik bagi pemain atau pelatih. Reputasi mereka pun terdongkrak. Banyak peluang baru datang menyusul capaian tersebut.
Salah satunya adalah tawaran pekerjaan. Di sini Juventus layak disebut sebagai organisasi yang tergoda akan kesuksesan mereka.
Klub asal Italia itu tercatat sebagai organisasi yang paling sering mempekerjakan juara Piala Dunia sebagai pelatih.
Advertisement
Ada 11 nama yang mereka sewa untuk menangani tim.
Virginio Rosetta jadi sosok pertama yang kemudian menjadi kebiasaan Juventus. Membela Si Nyonya tua sejak 1923 setelah dibeli dari Pro Vercelli, dia membawa Italia menjuarai Piala Dunia 1934.
Rosetta kemudian dipercaya menangani tim setahun berselang. Gantung sepatu pada 1936, dia melatih tim hingga 1939. Rosetta mempersembahkan satu titel yakni Coppa Italia 1938.
Â
Mayoritas Italia
Selain Rosetta, Si Nyonya Tua juga mempekerjakan enam eks anggota Italia yang memenangkan Piala Dunia 1934. Mereka adalah Umberto Caligaris (melatih Juventus 1939-1940), Giovanni Ferrari (1941-1942), Luis Monti (1942), Felice Borel (1942-1946), Luigi Bertolini (1951), dan Eraldo Monzeglio (1964)
Juara Piala Dunia lain yang dipekerjakan Juventus adalah Aldo Olivieri (Italia 1938, Juventus 1953-1955), Dino Zoff (Italia 1982, Juventus 1988-90), Didier Deschamps (Prancis 1998, Juventus 2006-2007), dan teranyar Andrea Pirlo (Italia 2006, Juventus 2020-2021).
Â
Advertisement
Minim Prestasi
Dari nama-nama di atas, hanya Deschamps yang bukan warga Italia. Patut juga dicatat kebijakan menyewa juara Piala Dunia tidak otomatis berbuah prestasi. Mayoritas dari penghuni daftar itu gagal mempersembahkan gelar.
Zoff jadi nama terbaik dengan merebut Coppa Italia dan Piala UEFA 1990.
Lippi Masuk Daftar?
Marcello Lippi menangani Juventus dalam dua periode pada 1994-1999 dan 2001-2004. Masalahnya, itu terjadi sebelum dirinya membawa Italia memenangkan Piala Dunia 2006. Alhasil, dia tidak masuk daftar.
Advertisement