Sukses

Oto Gideon Rebut Emas PON XX Papua Berkat Ulat Sagu

Menurut atlet PON XX Papua Oto Gideon, ulat sagu menjadi alternatif asupan protein hewani yang efektif untuk menambah masa otot.

Liputan6.com, Jakarta- Oto Gideon Wantik berhasil merebut medali emas di Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua 2021. Oto meraih emas untuk kontingen Papua dari cabang olahraga binaraga.

Oto turun dikelas 65 kg putra PON 2021. Kesuksesan atlet Papua ini merebut emdali emas juga tak lepas dari peran makanan khas ulat sagu. Menurut Oto, ulat sagu menjadi alternatif asupan protein hewani yang efektif untuk menambah masa otot.

"Ulat sagu proteinnya bagus. Papua kaya dengan protein yang begitu luar biasa. Saya kira di Papua tidak ada yang kurang," kata Oto seperti dilansir kantor berita Antara, Senin (4/10/2021).

Laporan penelitian menyebutkan bahwa larva dari kumbang merah kelapa (Rhynchophorus ferrugenesis) yang kerap bertelur di pucuk pohon sagu berprotein 9,34% atau hampir separuh dari daging merah yang mencapai 28 gram lebih protein per 100 gram konsumsi.

Santapan khas Papua itu juga mengandung beberapa asam amino esensial, seperti asam aspartat (1,84%), asam glutamat (2,72%), tirosin (1,87%), lisin (1,97%), dan methionin (1,07%).

 

 

2 dari 3 halaman

Membantu

Menurut Oto, ulat sagu mampu membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dari serangan virus dan bakteri penyebab penyakit. Kandungan asam lemak pada ulat sagu juga mampu menghalau peradangan pada tubuh dan menurunkan kadar trigliserida pada tubuh sehingga jantung akan menjadi lebih sehat.

Rasa ulat sagu disebut Oto mirip dengan sensasi menyantap potongan lemak daging sapi namun dengan semburat rasa gurih yang lebih kuat. Sajiannya disarankan dengan cara dibakar biar lebih sedap di mulut.

"Ulat sagu ini bisa dimasak dengan cara dibakar atau direbus. Tapi lebih sedap dibakar," katanya.

3 dari 3 halaman

Cara Makan

Tak cuma Oto, atlet binaraga Papua lainnya Edoardus Apcowo juga rutin memakan ulat sagu. Dia menyantapnya dengan cara dibakar lalu dibungkus dengan varian daun lalapan.

"Kalau saya biasanya dibungkus dengan lalapan daun. Kalau menurut saya ulat sagu lebih mirip sama rasa ikan salmon. Sangat cocok buat protein tubuh," katanya.

Peraih medali emas PON XVIII Riau 2012 itu justru mengecap rasa gurih ulat sagu berasal dari kandungan lemak larva berwarna putih dan terlihat gemuk itu.

"Baik untuk protein dan otot. Karena dia punya lemak itu bukan lemak jenuh," katanya.

Edo menyebut ulat sagu cocok bagi atlet pemula yang ingin merintis karier di binaraga sebab harga jualnya yang relatif terjangkau.

"Harga ulat sagu di sejumlah lokasi kuliner di Papua dibanderol seharga Rp 45.000 hingga Rp 50.000 per 25 ekor," kata Edo menambahkan.