Sukses

BRI Liga 1: Hadapi Seri Kedua, Persib Pilih Menetap di Yogyakarta

Persib Bandung akan memulai perjuangannya di seri kedua BRI Liga 1 2021/2022.

Liputan6.com, Bandung - Persib Bandung akan memulai perjuangannya di seri kedua BRI Liga 1 2021/2022. Pelatih Persib Robert Rene Alberts menyatakan timnya akan menetap di Yogyakarta.

Seperti diketahui, BRI Liga 1 musim ini digelar dengan format series dan bubble to bubble. Kompetisi rencananya diputar dalam enam seri di enam provinsi dan 16 stadion. Untuk seri kedua akan digelar di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Kami tidak bisa (pergi pulang), sehingga kami tinggal di Yogyakarta," kata Robert, Rabu (6/10/2021).

Rencananya seluruh awak tim akan pergi ke Kota Gudeg pada 13 Oktober 2021. Persib akan melakoni pekan ketujuh Liga 1 melawan Bhayangkara FC di Stadion Moch Soebroto Magelang, Sabtu (16/10/2021).

"Idealnya membawa 24-25 pemain, karena Victor Igbonefo akan datang menyusul dari tim nasional. Kemungkinan kami akan pergi dengan 24 pemain dan Victor menjadi pemain ke-25 tergantung kapan dia akan kembali. Karena kami belum tahu soal karantina dan lain sebagainya," tuturnya.

2 dari 3 halaman

Latihan Rutin

Selama dua hari terakhir, Persib sudah menggelar latihan rutin. Menurut Robert, sesi latihan ini digunakan untuk pemantapan tim jelang seri kedua BRI Liga 1.

"Kemarin kami sudah berlatih taktikal dan eksplosivitas dan hari ini kami fokus pada area penyerangan karena harus lebih bagus dalam timing masuk ke kotak penalti dan tentu saja penyelesaian akhirnya. Jadi kami bekerja melatih itu hari ini," tuturnya.

Pemain dan tim pelatih Persib juga berkumpul sebelum mengawali latihan. Mereka bersama-sama menonton video performa tim di seri pertama dan menganalisa dimana letak kekurangan.

3 dari 3 halaman

Patut Dibenahi

Robert berujar, ada tiga hal yang mesti dibenahi dan yang jadi sorotan utama adalah ketajaman di lini depan. Pertama, soal gol. Kedua, soal umpan panjang ke pertahanan.

"Yang ketiga adalah pendekatan lebih agresif di pertandingan, bukan seperti tekel atau kartu kuning. Tapi agresif dalam melakukan duel," ungkap pelatih asal Belanda itu.