Liputan6.com, Jayapura - Pekan Olahraga Nasional (PON) diharapkan menjadi ajang untuk mencari bibit baru pemain bulutangkis Indonesia. Menpora, Zainudin Amali pun melihat langsung pertandingan PON yang kali ini berlangsung di Papua.
"Saya hadir ingin memastikan secara langsung regenerasi atlet-atlet bulu tangkis, karena bulu tangkis merupakan program unggulan dalam DBON (Desain Besar Olahraga Nasional), bahkan menempati urutan pertama," kata Menpora.
Baca Juga
Menpora menghadiri pertandingan final beregu putri cabang bulutangkis PON Papua pada Sabtu, akhir pekan lalu. Di final, Jawa Timur (Jatim) menundukkan lawannya kontingen DKI Jakarta.
Advertisement
Medali emas diraih Jatim usai menang 2-0 dari tiga partai yang dipertandingkan. Partai pertama antara Ruseli Hartawan (DKI Jakarta) vs Sri Fatmawati (Jatim) berakhir dengan skor 15-21 dan 16-21 dalam waktu 38 menit.
Partai kedua ruber set antara Stephani Widjaya (DKI Jakarta) melawan Desima Aqmar Syarafina dengan skor 18-21, 21-17, dan 20-22 dalam durasi 1 jam 34 menit.
"Tadi kita saksikan final beregu, dan yang tampil para atlet junior, dari situ diharapkan muncul bibit-bibit untuk nasional," kata Menpora.
Â
Â
Sepak Bola
Tak hanya bulutangkis, Menpora juga berharap calon pemain nasional bisa muncul dari cabang sepak bola. Menurut Menpora, para pemain di PON diharapkan bisa masuk ke klub-klub nasional untuk naik level.
"Tentu, sebelum mereka ke tim nasional, terlebih dulu mereka akan ke klub, sehingga memiliki jam pertandingan yang lebih banyak sekaligus bersaing di antara sesama pemain di dalam klub yang lebih senior, pemain asing maupun pemain naturalisasi," katanya.
Advertisement
Jawa Barat Memimpin
Sementara itu di tabel medali, Jawa Barat memimpin di urutan pertama. Kontingen Jabar mengoleksi 83 emas, 68 perak, dan 73 perunggu.
Jawa Timur dan DKI menguntit di posisi kedua dan ketiga. Di saat bersamaan, tuan rumah Papua berada di urutan ketiga dengan 60 emas, 33 perak, dan 61 perunggu.