Liputan6.com, Jakarta- Pemain belakang Manchester United Phil Jones mengaku tidak tahan dengan seringnya mendapat hinaan dari fans di media sosial. Bek senior MU itu memilih meninggalkan media sosial demi hidup yang nyaman.
Jones rupanya sudah menutup semua akun media sosialnya sejak 2017 lalu. Pasalnya dia terus mendapat hinaan di media sosial. Ejekan juga kerap diberikan fans MU.
Baca Juga
Pria 29 tahun itu termasuk pemain yang dijuluki lord. Pasalnya Jones minim kontribusi untuk MU. Dia jarang bermain. Saat dikasih kesempatan bermain, Jones sering membuat blunder.
Advertisement
Di media sosial, Jones kerap jadi sasaran hinaan. Meme yang merendahkan Jones begitu banyak ditemukan di media sosial.
"Saya sudah lama menjauh dari media sosial, tetapi sulit karena semua teman Anda membacanya, keluarga Anda membacanya dan mereka mendukung Anda, mereka menginginkan yang terbaik untuk Anda," kata Jones kepada UTD podcast, Senin (11/10/2021).
"Mereka tidak ingin melihat pasangan mereka, suami mereka, ayah mereka dibantai di seluruh surat kabar atau di seluruh media, jadi itu sulit karena secara mental saya mengalami masa-masa sulit dan (kemudian) membaca hal-hal juga."
Lama-Lama Terbiasa
Setelah menjauh dari media sosial, perlahan Jones mulai terbiasa dengan hinaan yang sering didapatnya. Dia sadar tekanan selama membela MU sangatlah besar.
“Ini sulit tetapi itu adalah sesuatu yang telah saya pelajari untuk dihadapi, terutama selama saya berada di MU dan semakin banyak pengalaman yang Anda dapatkan, semakin tua Anda, semakin baik Anda belajar menghadapi hal-hal itu."
Advertisement
Saran untuk Pemain Muda
Jones juga lantas memberikan saran kepada para pemain muda yang akan menjadi pesepak bola profesional. Mereka harus menyiapkan mental menghadapi tekanann di media sosial.
“Saya kira untuk pemain muda yang datang ke permainan ini sekarang, tidak hanya di MU, tetapi di seluruh dunia, ini adalah tempat yang sangat bermusuhan dan toxic untuk dimasuki. Mereka harus mampu menghadapinya secara mental serta juga secara fisik."
"Saya melihat bagaimana permainan ini dikembangkan selama 10 tahun terakhir, dan cara media sosial dikembangkan dan sulit untuk menghindarinya. Sulit untuk tidak terganggu olehnya (dan) pemain muda yang datang ke permainan, saya pikir sulit bagi mereka untuk tidak membacanya," tegas Jones.