Sukses

Mobil Diadang Fans Barcelona Setelah El Clasico, Koeman: Ini Masalah Sosial

Barcelona menyerah 1-2 atas Real Madrid pada El Clasico yang berlangsung di Camp Nou, Minggu lalu.

Liputan6.com, Jakarta Pelatih Barcelona, Ronald Koeman, menjadi sasaran kemarahan sejumlah suporter usai pertandingan El Clasico, Minggu lalu. Mobilnya sempat diadang oleh beberapa fans yang marah atas hasil laga itu.  

Barcelona harus menyerah 1-2 pada pertandingan yang berlangsung di Camp Nou tersebut. Ini merupakan kekalahan Clasico ketiga yang dialami Barcelona sejak ditangani oleh Ronald Koeman.

Sebagai pelatih, Koeman dianggap bertanggung jawab atas hasil memalukan itu. Apalagi, musim ini Barcelona tak kunjung menemukan performa terbaiknya dan harus terlempar hingga ke urutan kesembilan pada klasemen La Liga 2021/22. Barcelona baru mengemas 15 poin dari 9 pertandingan. 

Usai pertandingan, beberapa pendukung Real Madrid yang tengah menunggu kepulangan para pemain melihat mobil Koeman melintas. Sebagian dari mereka kemudian mengadang laju kendaraan tersebut sembari melontarkan makian kepadanya. Beberapa orang juga sempat menggedor-gedor mobilnya. 

Insiden akhirnya bisa dikendalikan dan Koeman bisa melanjutkan perjalanan, meski sempat tersendat. 

 

  

2 dari 3 halaman

Tanggapan Koeman

Klub Barcelona telah mengeluarkan pernyataan yang mengutuk insiden ini. Manajamen berjanji akan melakukan penyelidikan untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali ke depannya. 

Sementara itu, Koeman jelang pertandingan Barcelona melawan Rayo Vallecano juga ikut mengomentari insiden tersebut. "Saya tidak melihat ada solusi di sana," katanya seperti dilansir AS.

 

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

"Saya pikir itu lebih kepada masalah sosial, tidak terkait dengan menjadi orang Catalunya. Ini lebih kepada masalah pendidikan. Mereka tidak punya nilai," kata pelatih asal Belanda itu menambahkan. 

Meski jengkel, Koeman tidak ingin memberi perhatian lebih terhadap insiden itu. Apalagi, kejadian seperti itu tidak hanya menyasar dirinya tapi juga pemain, maupun keluarga mereka. 

"Bahkan Carles Puyol pernah mengalaminya. Mungkin dalam kasus saya ini terlihat seperti dibesar-besarkan. Klub sadar bahwa kejadian ini tidak bisa diulang dan harus mencari solusinya. Seharusnya insiden ini tidak terlalu diberi perhatian. Ini adalah masalah sosial yang juga terjadi di seluruh dunia," katanya.

Â