Liputan6.com, Jakarta - Reputasi juara Piala Dunia terdongkrak usai capaian di lapangan sepak bola. Banyak pintu terbuka bagi mereka.
Mereka dipekerjakan Juventus sebagai pelatih. Apakah nama-nama tersebut membayar kepercayaan dengan mempersembahkan prestasi, itu urusan lain.
Advertisement
Yang jelas, ada klub besar lain yang mengambil langkah sama seperti Si Nyonya Tua. Bedanya, Real Madrid mempercayakan tim kepada juara Piala Dunia dari negara lain.
Kebijakan ini tidak lepas dari kinerja Spanyol di ajang tersebut. Negeri Matador baru memenangkan kompetisi termegah di muka bumi tersebut pada 2010.
Scarone Hingga Heynckes
Hector Scarone (Uruguay 1930), Jorge Valdano (Argentina 1986), Jupp Heynckes (Jerman Barat 1974), dan Zinedine Zidane (Prancis 1998) adalah pemenang Piala Dunia yang pernah berkuasa di Stadion Santiago Bernabeu.
Scarone bekerja saat Real Madrid mengalami periode kering prestasi. Begitu pula Valdano yang melatih Los Blancos kala Barcelona mendominasi. Meski begitu, selama dua musim bekerja, Valdano sukses mempersembahkan gelar La LIga 1994/1995.
Hal sama terjadi bersama Heynckes. Namun, dia mampu menjuarai Liga Champions 1997/1998 dan Piala Super Spanyol 1997 meski hanya semusim menduduki kursi panas.
Advertisement
Pelatih Tersukses
Sosok tersukses di antara mereka adalah Zidane. Tanpa pengalaman melatih di level senior, dia sukses memenangkan tiga gelar Liga Champions secara beruntun.
Zidane juga membantu Los Blancos juara La Liga, Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa (2), dan Piala Dunia Antarklub (2) hanya dalam dua setengah musim.
Ketika Zidane mengundurkan diri pada 2017, Real Madrid berpaling kepadanya untuk menmperbaiki kinerja tim di bawah kepemimpinan Julen Lopetegui dan Santiago Solari.
Kembali Zidane mempersembahkan mahkota La Liga dan Piala Super Spanyol. Namun, Zidane lagi-lagi pergi lebih cepat, kali ini satu tahun mendahului kontraknya tahun 2021.