Liputan6.com, Jakarta- Manchester United (MU) baru saja bertandang ke markas Tottenham Hotspur dalam laga pekan kesepuluh Liga Inggris pada Sabtu (30/10/2021) malam WIB. Banyak pihak memprediksi skuad Ole Gunnar Solskjaer bakal kembali menelan kekalahan.
Apalagi, pekan lalu MU sukses ditekuk rival abadinya Liverpool dengan skor 5–0 di kandang sendiri. Tak heran jika sebagian pendukung menyerukan agar Solskjaer meninggalkan posisinya sebagai manajer Setan Merah.
Akan tetapi, Solskjaer sukses membawa MU menang atas Tottenham Hotspur setelah menurunkan sejumlah pemain berpengalaman. Hal ini disampaikannya kepada Sky Sports seperti dilansir dari GiveMeSport.
Advertisement
“Kami telah menempatkan beberapa pemain yang lebih berpengalaman di sana. Kami perlu memiliki pengalaman dan fondasi yang kuat untuk tampil. Itu hal yang utama,” ungkap manajer asal Norwegia tersebut.
Meski mengaku menurunkan pemain berpengalaman, gelandang berusia 33 tahun Nemanja Matic rupanya tak masuk dalam starting line-up Solskjaer malam itu. Ia baru diturunkan ketika waktu pertandingan tersisa kurang lebih 15 menit untuk menggantikan Bruno Fernandes.
Tak Pakai Bunga Poppy
Sejumlah penonton mungkin memperhatikan bahwa seragam Matic sedikit berbeda dari pemain lain. Jelang Remembrance Sunday–waktu untuk mengenang pahlawan Inggris yang gugur dalam Perang Dunia I–pemain Liga Inggris mulai mengenakan logo bunga poppy. Akan tetapi, Matic tak ikut memakainya.
Dalam pernyataan yang ia rilis tiga tahun silam, Matic menjelaskan alasan dirinya tidak memakai kaus dengan logo bunga poppy. Menurut Matic, hal tersebut mengingatkannya pada pengalaman traumatis yang ia alami saat masih anak-anak.
Advertisement
Pernyataan Matic
“Saya menyadari sepenuhnya alasan orang-orang memakai bunga poppy, saya benar-benar menghormati hak setiap orang untuk melakukannya dan saya sangat bersimpati kepada mereka yang kehilangan orang tercinta akibat konflik,” tulis Matic dalam pernyataan yang dipublikasikan lewat Instagram pribadinya, seperti dilansir dari GiveMeSport.
“Namun bagi saya, itu hanya pengingat serangan yang saya rasakan secara pribadi sebagai seorang anak laki-laki berusia 12 tahun, yang ketakutan ketika tinggal di Vrelo karena negara saya hancur oleh pengeboman Serbia pada 1999,” sambungnya.
Matic berharap para pendukung dapat memahami alasan dan pilihannya. Ia pun menyebut dirinya ingin berkonsentrasi membantu tim dalam pertandingan-pertandingan di masa mendatang.
Pilihan Pribadi
Sebelumnya, Legiun Kerajaan Inggris juga menyebutkan bahwa penggunaan logo bunga poppy merupakan pilihan pribadi. Tiap individu diberi kebebasan untuk memilih bagaimana mereka akan memakai logo tersebut.
Menurut GiveMeSport, mempertimbangkan pandangan orang lain ketika mengenakan logo bunga poppy memang menjadi hal yang penting, dan Matic berhasil menjelaskan alasannya dengan sempurna.
Penulis: Melinda Indrasari
Advertisement