Liputan6.com, Manchester - Mantan bek Manchester United Rio Ferdinand telah merevisi dukungannya yang tidak tergoyahkan kepada Ole Gunnar Solskjaer. Dia percaya perubahan dalam manajemen adalah keputusan yang terbaik untuk juru taktik asal Norwegia itu.
Ferdinand mendesak MUÂ untuk memecat Solskjaer. Desakannya itu datang setelah Setan Merah ditaklukkan Manchester City 0-2 di Old Trafford pada matchday ke-11 Liga Inggris, Sabtu (6/11/2021).
Baca Juga
Ini adalah kekalahan keempat Man Utd dari 11 pertandingan. Selain itu, ini untuk kali ketiga Cristiano Ronaldo cs dipermalukan di kandang.
Advertisement
Sebelumnya, tim racikan Ole Gunnar Solskjaer dipecundangi Aston Villa 0-1. Setelah itu, Setan Merah dibantai Liverpool lima gol tanpa balas.
Â
Komentar Ferdinand
Meski mendesak MU untuk memecat Solskjaer, Ferdinand mengakui bawah juru taktik asal Norwegia tersebut sudah melakukan pekerjaan hebat sebagai seorang manajer. "Dia benar-benar melakukan apa yang harus dia lakukan," katanya saat berbicara dengan LIMA di saluran YouTube milinya.
Dia datang dan memberikan harapan lagi kepada para penggemar. Membuat para penggemar ingin kembali dan menonton tim Anda lagi. Dia melakukan itu."
"Dia telah melakukan pekerjaan yang hebat dalam hal itu. Tetapi. apakah dia akan membawa kita untuk memenangkan gelar? Apakah dia akan membuat kita menantang untuk memenangkan Liga Champions?" ucap Ferdinand menambahkan.
"Anda membutuhkan fondasi yang telah dibangun untuk kembali berdiri ketika Anda kurang percaya diri."
"Ketika Anda memikirkan lima, bola 10 yard yang biasanya mudah menjadi sulit – fondasi membuat Anda melewatinya. Kami (United) tidak mengerti. Klub sepak bola akan tinggal di sini dan bernafas di sini lebih lama dari individu mana pun. Itu yang terbaik untuk klub sepak bola ini," ujar Ferdinand, yang memenangkan enam gelar Liga Inggris dan satu trofi Liga Champions bersama MU.
Advertisement
Salahkan pemain
Ferdinand juga menyalahkan pemain MU yang dinilai tidak menghormati Solskjaer. "Saya tidak melihat filosofi, saya tidak melihat identitas. Ketika saya pergi dan menonton tim saya, jika mereka dikalahkan, tidak apa-apa. Itu terjadi," katanya.
"Anda? Para pemain tidak berlari dan melukai diri mereka sendiri dalam permainan. Saya melihat itu sebagai rasa tidak hormat kepada manajer dan hampir seperti, 'Saya tidak takut (Solskjaer)'."