Liputan6.com, Jakarta - Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021 yang digelar di Jayapura, Papua, menjadi ajang bagi atlet difabel dari berbagai penjuru daerah di Indonesia untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Cabang olahraga (cabor) atletik dan renang menjadi ladang pemecahan rekor nasional dalam ajang ini.
Pada cabor atletik sebanyak lima rekor nasional kembali terpecahkan. Rekor dalam pertandingam yang digelar di Stadion Lukas Enembe, Kampung Harapan, Sentani Timur, Jayapura tersebut berhasil tercipta oleh atlet elite maupun yang baru pertama kali (debut) mengikuti Peparnas. Atlet elite adalah mereka yang pernah berlaga di ajang olahraga internasional, sedangkan debut adalah atlet yang baru kali pertama ikut Peparnas.
Baca Juga
Atlet balap kursi roda asal Jawa Barat, Mustopa berhasil memecahkan rekor nasional nomor 100 meter T54 putra dengan catatan waktu 16.67 detik dalam debutnya, ia mampu melampaui rekornas milik Agus Suprayitno dari Kalimantan Timur dengan waktu 17.80 detik pada Peparnas 2016 di Jawa Barat lalu.
Advertisement
Selanjutnya, pelari asal Jawa Tengah Slamet Wahyu Jati juga memecahkan rekor nasional pada debutnya dalam nomor 1500 meter T11-13 putra dengan catatan waktu 4 menit 36.35 detik, melampaui rekornas Agustinus Tinabila dari Sumatra Selatan dengan waktu 4 menit 51.93 detik pada Peparnas 2016.
Ketiga, Eko Saputra dari nomor 100 meter T12 putra dari Sumatra Utara dengan catatan waktu 11.28 detik mengalahkan catatan rekor di Peparnas 2012 di Riau yang dicetak Harjono Tarihoran dari Sumut juga, yakni 12.06 detik.
Rekor keempat dipecahkan oleh atlet elite yaitu atlet kursi roda Jaenal Aripin di nomor 100 meter T54 putra dengan catatan waktu 14,76 detik atau melebihi rekor yang dicetaknya sendiri pada Peparnas 2016 dengan waktu 15.51 detik. Jaenal mencatatkan waktu terbaiknya saat tampil di Paralimpiade Tokyo 2020 di nomor sama, yakni 14.44 detik.
Pemecahan rekor nasional juga diciptakan sprinter tuan rumah Zeth Karawi Baransano yang memecahkan rekor nomor 100 meter T36 putra dengan catatan waktu 12,32 detik, melampaui rekor nasional sebelumnya yang dicetak M Agung Laksana dengan waktu 12,58 detik di Peparnas 2016.
Sampai hari ketiga dari cabang atletik paralimpik setidaknya sudah ada 14 pemecahan rekor nasional.
Renang Ikut Pecah Rekor
Sementara itu, dari cabang renang yang berlangsung di Arena Akuatik Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, tak kurang dari 21 rekor nasional terpecahkan dan enam di antaranya terjadi pada hari ketiga perlombaan renang pada Rabu (10/11/2021).
Atlet asal Jawa Timur, Mutiara Cantik Harsanto menjadi perenang pertama yang memecahkan rekor nasional pada hari ketiga saat turun di nomor 200 meter gaya bebas putri S9. Ia mampu finis terdepan dengan mencatatkan waktu 2 menit 54,49 detik atau lebih baik dari waktu milik Wahdina di Peparnas Solo pada 2015 yakni 3 menit 22,19 detik.
Selanjutmya, rekor juga tercipta pada nomor 200 meter gaya bebas putri S10 melalui Apia Rumbaru dari Maluku dengan 3 menit 05.66 detik, menggeser rekor milik Rusdiana dengan 3 menit 26,21 detik di Peparnas Jawa Barat 2016.
Kemudian, giliran tiga nomor 50 meter gaya dada masing-masing S13 putri, S15 putra dan putri. Tara Athaya Yaskur dari Jawa Tengah menjadi yang terbaik pada klasifikasi S13 putri dengan mencatatkan waktu 46,91 detik. Hasil ini sekaligus menggeser rekor Anna Permata M di Peparnas Jawa Barat 2016 dengan 47.13 detik.
Sementara itu, Ilham Achmad Turmudzi kontingen asal DKI Jakarta mempertajam rekor miliknya sendiri pada nomor S15 putra menjadi 30,34 detik dari sebelumnya di Peparnas Jawa Barat 2016 30.35 detik.
Mutiara Jelita asal Jawa Barat membukukan 39.04 detik pada klasifikasi S15 putri dan menggeser rekor milki Illiyin Nur Y di Peparnas Jawa Barat 2016 dengan 40.67 detik.
Sisanya yakni melalui Shobari dari Jawa Tengah yang finis pertama pada nomor 50 gaya bebas putra S5 dengan 38.26 detik. Torehan tersebut juga menggeser rekor milik Mulyadi di Malaysia pada 2017 dengan 40.64 detik.
Dari cabang renang, kontingen Jawa Tengah mulai menunjukkan taji pada hari ketiga perlombaan dengan mendulang enam emas, dua perak, dan dua perunggu. Namun secara keseluruhan, Papua semakin kokoh di posisi teratas dengan koleksi 20 emas, delapan perak, dan enam perunggu, setelah adanya tambahan keping medali pada hari ketiga yakni tujuh emas, lima perak, dan tiga perunggu.
Advertisement
Tuan Rumah Masih Memimpin
Untuk diketahui, dari data yang dirilis Games Management System Peparnas XVI yang dihimpun hingga Kamis (11/11/2021) pukul 17.00 WIT, posisi Papua masih tidak tertandingi. Dengan raihan total 189 medali yang terdiri dari 87 emas, 50 perak dan 52 perunggu menempatkan kontingen Papua berada di puncak klasemen perolehan medali sementara Peparnas XVI Papua 2021.
Sementara itu, Jawa Barat menempel ketat di posisi kedua klasemen dengan koleksi 157 medali yang terdiri dari 61 emas, 51 perak, dan 45 perunggu. Selanjutnya disusul kontingen Jawa Tengah yang sudah meraih 143 keping medali dengan rincian 57 emas, 40 perak dan 46 perunggu.
Â
Penulis: Rafi A Rochim