Sukses

Hasil Indonesia Masters 2021: Jonatan Christie Butuh Banyak Tenaga untuk Bisa Menang

Jonatan Christie harus bermain rubber game untuk mengalahkan Sitthikom Thammasin dari Thailand pada babak 32 besar Indonesia Masters 2021.

Liputan6.com, Nusa Dua - Jonatan Christie dipaksa bekerja keras oleh Sitthikom Thammasin. Tunggal putra Indonesia itu harus bermain rubber game untuk lolos ke babak 16 besar Indonesia Masters 2021.

Bermain di Bali International Convention Centre & The Westin Resort, Nusa Dua, Rabu sore WIB, 17 November, Jojo menang 21-18, 20-22, dan 21-17 atas wakil Thailand. Unggulan keenam turnamen bulu tangkis berhadiah total US$ 600 ribu itu harus bermain selama 1 jam 20 menit.

Jonatan mengaku harus berjuang keras pada laga pertama Indonesia Masters. Dia mengaku butuh adaptasi kembali dengan cuaca di INdonesia setelah menjalani turnamen badminton dalam tur Eropa.

"Cuaca di sini berbeda dengan di Eropa, sehingga harus butuh banyak tenaga untuk bisa menang di sini," kata Jojo.

 

2 dari 3 halaman

Berikan yang terbaik

Jonatan mengaku sudah pulih dari cedera yang diderita di Piala Thomas yang membuatnya mundur dari ajang Denmark Open, Oktober lalu. Salah satu pahlawan kemenangan tim Piala Thomas Indonesia itu menyebut kini siap memberikan yang terbaik.

"Saat ini kondisi saya sudah 90 persen. Saya perlahan-lahan mau bangkit, sedikit demi sedikit dan fokus di setiap pertandingan pada setiap pertandingan," ucap Jojo.

Di babak 16 besar, Jonatan akan menghadapi Kidambi Srikanth. Tunggal putra asal India sebelumnya menang atas Christo Popov dari Prancis melalui pertarungan tiga game dengan skor 21-18, 15-21, 21-16.

 

3 dari 3 halaman

Anthony Ginting tersingkir

Berbeda dengan Jonatan, Anthony Sinisuka Ginting tersingkir pada babak awal Indonesia Masters. Unggulan kelima ini kalah dari wakil Thailand Kunlavut Vitidsarn 21-19, 14-21, dan 13-21.

Anthony Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya karena bermain kurang sabar. "Hari ini saya banyak membuat kesalahan sendiri. Mungkin saya rasa bermain kurang sabar," katanya.

Dia juga mengaku tidak terbebani dengan status juara bertahan. "Saya tidak merasa terbebani dengan status juara bertahan. Dari pertandingan ke pertandingan ini saya kembali lagi dari nol," ucap Ginting.

"Saya rasa masalah shuttlecock, lawan juga merasakan hal yang sama. Mungkin selain adaptasi lapangan lebih ke strategi, musuh bermain seperti apa, harus sabar, strategi apa yang harus pas."