Liputan6.com, Jakarta - Setiap atlet pasti ingin bertanding. Dengan berkompetisi, mereka bisa mengukur kekuatan diri. Termasuk di sepak bola. Tidak ada pemain yang suka duduk menjadi pelapis.
Bukti lain hal ini adalah kesalnya aktor lapangan hijau ketika ditarik keluar. Beberapa bahkan melampiaskan kekesalan terhadap pelatih.
Namun, tetap ada yang tidak masalah duduk di bangku cadangan. Winston Bogarde merupakan salah satunya.
Advertisement
Chelsea coba menjualnya demi memangkas pengeluaran. Klub London Barat itu juga mencoba berbagai cara demi memaksa sang pemain hengkang, yakni dengan menggusurnya ke tim kedua.
Namun Bogarde memilih bertahan karena menerima gaji tinggi. Dia tidak peduli mendengar kritik yang menyerangnya.
"Dunia ini semua tentang uang. Maka jika ada yang menawarkan jutaan, Anda mengambilnya. Hanya sedikit yang bisa mendapatkan itu. Saya beruntung termasuk jadi salah satunya," kata Bogarde.
"Mungkin saya pembelian terburuk di Liga Inggris. Saya tidak peduli," sambungnya dilansir Red and White Kop.
Transfermarkt mencatat Bogarde hanya bermain di 12 pertandingan selama memperkuat empat musim membela Chelsea.
Pegguy Arphexad
Karier Bogarde sudah unik. Namun, patut diingat dia merupakan bagian reguler klub lain yang pernah diperkuatnya.
Bogarde merupakan pilar penting bagi Sparta Rotterdam, Ajax Amsterdam, hingga Barcelona. Dia juga membela Timnas Belanda di 20 laga.
Berbeda dengan Pegguy Arphexad. Kiper asal Guadeloupe itu hanya bermain 46 kali selama 16 musim berkarier di sepak bola.
Tidak seperti pemain posisi lain, kans Arphexad tampil terpangkas karena hanya ada satu kiper di dalam tim. Dia pun pebih banyak direkrut sebagai pelapis.
Advertisement
Tetap Berprestasi
Arphexad terbanyak bermain di 25 partai bersama Leicester City, mayoritas (15) pada musim 1999/2000. Kala itu dia berbagi tugas bersama Tim Flowers.
Selain Leicester, Arphexad juga membela Liverpool (6 kali), Coventry City (5), Racing Lens (3), Stockport County (3), LOSC Lille (3), dan Notts County (3).
Meski minim menit bermain, Arphexad nyatanya sukses mengoleksi banyak medali. Dia jadi bagian tim yang menjuarai Piala FA, Piala Liga Inggris (3), Piala UEFA, dan Piala Super Eropa.