Liputan6.com, Paris - Mauricio Pochettino telah menguraikan profesionalismenya di tengah rumor akan menjadi manajer Manchester United. Pelatih PSG itu merupakan kandidat terdepan untuk menggantikan Ole Gunnar Solskjaer yang dipecat pada Minggu, 21 November 2021.
PSG dikabarkan terbuka untuk membiarkan Pochettino pindah ke MU pertengahan musim ini. Sebab, raksasa Prancis itu berencana untuk mengontrak Zinedine Zidane untuk menggantikan ahli taktik asal Argentina itu.
Baca Juga
Terkait rumor ke Man Utd, Pochettino menegaskan kembali kompitmennya kepada untuk saat ini. Bahkan, dia menegaskan hanya fokus pada pertandingan PSG melawan Manchester City di Liga Champions, Kamis (25/11/2021) ini hari WIB.
Advertisement
"Saya bukan bayi. Kami berada di sepak bola - ini adalah bisnis di mana rumor ada di sana dan saya benar-benar mengerti apa yang sedang terjadi. Terkadang dengan cara yang positif atau negatif. Rumor selalu ada. Tapi, saya hanya fokus pada pertandingan besok," kata Mauricio Pochettino seperti dikutip Sportskeeda.
Â
Tekanan kuat
Sejumlah alasan bisa menjadi penyebab keputusan Pochettino hengkang dari PSG ke MU pada tengah musim ini. Juru taktik asal Argentina itu dalam beberapa pekan terakhir berbicara tentang tantangan mengelola tiga bintang topnya, yakni Kylian Mbappe, Lionel Messi, dan Neymar.
Pochettino mengklaim berada di bawah tekanan kuat para penggemar PSG yang mengharapkan timnya untuk mencetak banyak gol di setiap pertandingan. Sementara gaya bermain spesifik dari ketiga penyerangnya telah menyulitkan tim terkait dengan taktik dan rencana permainan secara keseluruhan.
Tetapi, Pochettino adalah manajer top. Tantangan yang dia bicarakan akan dilihat sebagai berkah tersembunyi oleh mantan manajer Tottenham Hotspur itu.
Â
Advertisement
Keluarga di London
Faktor lain yang bisa menjadi alasan Pochettino meninggalkan PSG tengah musim ini adalah keluarga. Karena, keluarganya masih tinggal di London, Inggris, yang menyebabkan dia merasa tidak nyaman di Paris.
Sekadar informasi, Pochettino pernah sekitar enam tahun tinggal di Inggris. Juru strategi berusia 49 tahun itu pernah menjadi manajer Southamtpon selama semusim, yakni 2013-2014.
Setelah itu, di menduduki kursi manajer Tottenham Hotspur selama lima musim, dari 2014 hingga 2019.