Liputan6.com, Jakarta - Klub olahraga mengandangkan seragam para pelayan setia sebagai bentuk apresiasi. Namun, ada juga yang melakukannya karena peristiwa tidak mengenakkan.
Praktik menyimpan nomor seragam diprakarsai klub olahraga di Amerika Serikat. Sepak bola baru mengadopsi ketika pemain mulai mengenakan satu nomor tertentu pada 1990-an.
Giacinto Facchetti (3, Inter Milan), Johan Cruyff (14, Ajax Amsterdam), Javier Zanetti (4, Inter Milan), Franco Baresi (6, AC Milan), Diego Maradona (10, Napoli), hingga Bobby Moore (6, West Ham United) adalah nama-nama tenar yang seragamnya dipensiunkan oleh klub masing-masing. Dari reputasi dan kontribusi, tidak perlu dipertanyakan lagi mengapa mereka mendapat kehormatan tersebut.
Advertisement
Ada juga seragamnya masuk museum meski peran sang pemain tidak seberapa. Nomor 22 Birmingham City yang pernah dikenakan Jude Bellingham kini tidak bakal lagi terlihat di lapangan hijau.
Birmingham City memutuskan mengandangkan jersey itu seketika Bellingham pindah ke Borussia Dortmund pada 2020. Bellingham hanya bermain 44 kali bagi The Blues.
Ada pemain yang seragamnya dipensiunkan walau tampil lebih sedikit ketimbang Bellingham. Namun, hal ini terjadi karena musibah.
Alasan Tragis
Queens Park Rangers menyimpan seragam 31 milik penyerang muda Ray Jones. Sang pemain menunjukkan potensi dengan mencetak enam gol dalam 37 pertandingan.
Sayang Jones tidak bisa mencapai potensi maksimal. Dia meninggal akibat kecelakaan mobil pada 2007, hanya tiga hari sebelum genap berusia 19 tahun.
Daftar pemain yang seragamnya dimuseumkan karena tragedi sangat panjang. Termasuk di antaranya Marc-Vivien Foe (Manchester City, nomor 23, 38 laga), Michael Maidens (Hartlepool United, 25, 31), Mark Philo (Wycombe Wanderers, 14, 17), Cheick Tiote (Beijing Enterprises, 24, 11), dan Dylan Tombides (West Ham United, 38, 1).
Advertisement
Kecenderungan Klub Inggris
Bisa dilihat, klub yang melakukannya mayoritas dari Inggris. Kecenderungan di sana memang demikian.
Hanya seragam Moore, Bellingham, dan Jack Lester (Chesterfield) yang dipensiunkan karena kontribusi bagi klub, bukan akibat peristiwa tragis.