Sukses

Gara-Gara Opsi Rp 160 Miliar, Barcelona Tak Bisa Mainkan Wonderkid Yusuf Demir Lagi

Barcelona ogah mengeluarkan uang untuk Yusuf Demir yang dipinjam dari Rapid Vienna.

Liputan6.com, Jakarta Barcelona secara mengejutkan melepas wonderkid berbakat Yusuf Demir yang dipinjam dari Rapid Vienna. Barca memutuskan tidak meluluskan opsi yang ada di peminjaman pemain keturunan Turki itu.

Seperti dilansir Marca, ada opsi yang dimasukkan dalam peminjaman Yusuf Demir. Salah satunya yaitu kalau Demir main 10 kali untuk Barcelona, Barca harus bayar 10 juta euro atau Rp 160 Miliar.

Karena alasan finansial, Barcelona ogah mengaktifkan klausul atau opsi di peminjaman Yusuf Demir. Mereka menilai Demir bukan hal terlalu penting saat ini.

Yusuf Demir sudah main 9 laga di La Liga dan Liga Champions. Namun karena opsi di atas, Barcelona tak akan memainkannya lagi kecuali ingin membayarnya.

Meski Yusuf Demir dinilai punya potensi, tapi Demir belum tampil terlalu optimal. Barca juga ogah menambah pengeluaran gaji karena mempermanenkan Demir.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cuci Gudang

 

Barcelona memang berencana untuk cuci gudang di Januari. Yusuf Demir dipastikan akan menjadi yang pertama tinggalkan klub.

Selain Demir, Barcelona juga ingin melepas Samuel Umtiti, Philippe Coutinho, SErginho Dest dan Luuk de Jong. Ini juga untuk mengakomodasi kehadiran Ferran Torres di klub.

 

3 dari 4 halaman

Pemain Berbakat

 

Yusuf Demir memang awalnya diharapkan bisa jadi salah satu senjata muda yang diandalkan Barcelona. Namun dia bukan produk La Masia sehingga Barca harus mengeluarkan biaya.

Meski Demir dilepas, Barcelona masih punya sederet pemain muda yang bagus lainnya seperti Nico Gonzalez, Pablo Gavi dan yang lainnya.

4 dari 4 halaman

Peringkat

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.