Liputan6.com, Jakarta - Presiden FIGC Gabiele Gravina menegaskan Italia akan mencalonkan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Eropa 2028 atau 2032. Pencalonan ini bisa menjadi tindakan untuk merekonstruksi stadion.
Sebelumnya, Gravina mengisyaratkan akan ada tawaran untuk menjalankan Euro 2028 atau Piala Dunia 2030. Yang terakhirnya mungkin dalam hubungannya dengan negara lain seperti Arab Saudi.
Namun, ini adalah prospek yang lebih kecil dan yang akan memberi negara lebih banyak waktu untuk menyelesaikan krisis stadion mereka.
Advertisement
"Langkah yang menentukan untuk Euro 2028 adalah pada Maret dan kami akan mencalonkan di hadapan komite Eksekutif UEFA pada 20 Maret, yang juga terbuka untuk 2032,” kata Gravina saat konferensi pers.
Adanya Keinginan Perubahan Infrastruktur
“Kami akan mengevaluasi salah satu dari dua opsi. Kami akan melakukannya dengan cara yang serius, karena ada keinginan besar untuk pembaruan infrastruktur, misalnya di Florence, Cagliari, Bologna, dan Bari," ucap Gravina menambahkan.
Ini adalah proyek yang telah limbo selama bertahun-tahun karena pita merah ekstrim politik regional Italia.
Florence adalah salah satu situasi yang paling jelas. Presiden Fiorentina Rocco Commisso berulang kali mencerca media Amerika atas penolakan politisi untuk membiarkannya berinvestasi dalam membangun arena baru atau bahkan merekonstruksi Stadio Artemio Franchi.
Sebagian besar stadion yang digunakan di seri A terakhir dirombak ketika Italia menjadi tuan rumah Piala Dunia 1990.
Advertisement
Pendanaan
Diharapkan tenggat waktu dan pendanaan menjadi tuan rumah turnamen lain seperti Euro 2028 atau 2032 akan membuka saluran dan memungkinkan pekerjaan dimulai.
Roma adalah klub lain yang selama lebih dari satu dekade telah frustrasi dengan rencana mereka untuk membangun stadion di kota yang jauh dari Stadion Olimpico, yang mereka bagikan dengan Lazio dan tim rugby Italia.
Penulis: Jesslyn Koesman