Liputan6.com, Jakarta Kesempatan Ekuador untuk memastikan tempat di putaran final Piala Dunia 2022 terbuang percuma akibat insiden konyol yang mewarnai pertandingan melawan Peru, Rabu (2/2/2022) lalu. Ekuador yang sempat memimpin lewat Michael Estrada harus puas berbagi poin setelah laga berakhir imbang 1-1.
Bertanding di markas lawan, Stadion Nacional De Lima, timnas Ekuador sebenarnya hanya butuh satu kemenangan lagi untuk melangkah ke Piala Dunia 2022. Peluang terbuka lebar setelah pada menit kedua, Estrada berhasil membawa tim tamu unggul memanfaatkan umpan dari Felix Torres.
Skor 1-0 mampu bertahan hingga turun minum. Namun petaka segera menghampiri timnas Ekuador di babak kedua. Salah seorang pemainnya, Aryton Preciado tidak bisa melanjutkan laga karena cedera.
Advertisement
Pelatih Ekuador, Gustavo Alfaro kemudian melakukan pergantian pemain. Hanya saja, Diego Palacios yang seharusnya menempati poisisi Preciado tidak kunjung muncul di tepi lapangan. Langkahnya menuju arena pertempuran terhenti setelah mengetahui kalau kostumnya hilang di bench pemain.
Insiden ini membuat seluruh sfat Ekuador heboh. Kitman bahkan terpaksa harus berlari kembali ke kamar ganti untuk menemukan kostum Palacios. Seluruh proses ini memakan waktu hingga 4 menit dan selama proses pencarian kostum tersebut, Palacios hanya bisa berdiri bertelanjang dada.
Gol Balasan Peru
Pemain Los Angeles FC itu akhirnya bisa masuk ke lapangan. Namun selama periode pencarian kostum yang hilang itu, Ekuador yang terpaksa tampil dengan 10 pemain harus kebobolan lewat gol Edison Flores pada menit ke-69. Skor imbang bertahan hingga laga usai dan Ekuador pun membuang peluang di mana kemenangan seharusnya sudah mengantar mereka ke putaran final Piala Dunia 2022.
Ekuador saat ini masih menempati posisi ketiga pada klasemen dengan 25 poin dan hanya terpaut 3 poin dari peringkat keempat Uruguay. Masih tersisa dua laga lagi bagi Ekuador dan Uruguay. Dalam dua laga ini, Uruguay masih berpeluang menggusur Ekuador untuk merebut tiket lolos ke Piala Dunia.
Advertisement
Pelatih Kecewa
Gustavo Alfaro, pelatih Ekuador tentu sangat kecewa dengan hasil ini. Dia menyebut, hilangnya baju pemain pengganti telah menyebabkan pasukannya terpaksa harus bermain dengan 10 pemain.
"Seperti ini detailnya, karena ketika Ayrton cedera, saya ingin memakai Palacios, kausnya hilang dan itu sebabnya kami tidak bisa melakukan perubahan," kata Alfaro usai pertandingan.
"Dan pada saat mereka membawakan kaus itu, wasit sudah menjalankan bola dan kami kehilangan seorang pemain, dan dari situlah permainan itu berasal," beber Alfaro menambahkan.