Liputan6.com, Jakarta - Atlet Rusia, Kamila Valieva tampaknya harus gigit jari untuk memperoleh medali emas perdananya di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Atlet Figure Skating ini diduga telah menyalahi aturan terkait tes doping yang dilakukan pada kompetisi sebelumnya.
Valieva ketahuan memiliki hasil positif dalam penggunaan zat bernama trimetazidine di ajang European Figure Skating 2022 yang dihelat bulan lalu di Estonia. Zat trimetazidine sendiri telah dilarang penggunaannya oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA).
Advertisement
Baca Juga
Sehingga, medali emas yang diraih Valieva di nomor beregu women single skating ini harus ditunda penyerahannya. Padahal, atlet yang mewakili Komite Olimpiade Rusia (ROC) sukses meringkus medali emas pertamanya sejak Senin, (7/2/2022) lalu.
Juru bicara Komite Olimpiade Internasional (IOC), Mark Adams mengungkap, IOC tengah menyelidiki spekulasi terkait penggunaan zat trimetazidine. IOC sendiri membutuhkan waktu lebih banyak karena kasus ini memerlukan konsultasi hukum.
“Situasi ini akan kami selesaikan sesegera mungkin. Saat ini, kami tidak bisa memberikan informasi lebih lanjut, tetapi kami akan mengerahkan seluruh upaya yang bisa dilakukan,” ujar Mark seperti dilansir The Guardian, Kamis (10/2/2022).
Tidak Ada Tanggapan
Berbagai pihak yang berhubungan langsung dengan Valieva hingga detik ini belum memberikan tanggapan. Kontingen ROC, selaku payung hukum Valieva terlihat belum memberikan bantahan atau sanggahan.
Kemudian, Persatuan Skating Internasional (ISU) pun melakukan hal serupa. ISU hingga saat ini memilih tidak berkomentar atas kasus yang menimpa Valieva.
Disisi lain, Badan Anti-Doping yang ditunjuk sebagai pengawas dalam perhelatan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, International Testing Agency (ITA) turut memberi respon yang kurang maksimal.
ITA mengatakan bakal merilis setiap kejadian yang berhubungan dengan tes doping. Namun, hingga saat ini, ITA belum merilis perihal zat trimetazidine yang dituduhkan IOC.
Advertisement
Cetak Rekor
Jika tidak tersandung kasus doping, Valieva sejatinya telah mencatatkan rekor anyar di ajang Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Valieva berhasil melakukan gerakan quadruple jump dan menjadi skater pertama yang bisa melakukan lompatan tersebut di Olimpiade.
Kesuksesan Valieva dalam melakukan quadruple jump di ajang Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 pun menuai banyak pujian. Sebab, gerakan ini bisa dibilang sebagai gerakan yang ‘tak bisa dilakukan’ manusia. Sebab, begitu sulit untuk melakukan quadruple jump.
Masih Sangat Muda
Walau medali emas yang diraih Valieva masih tanda tanya, tetapi atlet yang lahir di Kazan ini memiliki potensi yang luar biasa. Pasalnya, Valieva tercatat baru genap berusia 15 tahun ketika mengikuti Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
Alhasil, jikalau medali emas gagal didapatkan Valieva pada tahun ini, masih banyak kesempatan di masa yang akan datang. Valieva juga dapat memecahkan rekor lainnya seiring banyaknya pengalaman yang didapatkan.
Advertisement