Sukses

5 Pemain Naturalisasi yang Gagal Bersinar di Timnas Indonesia

Simak lima nama pemain naturalisasi yang gagal bersinar bersama Timnas Indonesia melalui artikel berikut!

Liputan6.com, Jakarta- Timnas Indonesia saat ini tengah berupaya merampungkan proses naturalisasi untuk dua pemain berdarah Indonesia, yakni Sandy Walsh dan Jordi Amat.

Rencana tersebut berawal dari usulan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, yang ingin memperkuat skuadnya jelang menghadapi Piala AFF 2022 dan Kualifikasi Piala Asia 2023.

Terdapat empat nama pemain yang pernah diajukan Shin Tae-yong untuk menjalani naturalisasi, yakniMess Hilgers, Kevin Diks, Jordi Amat, dan Sandy Walsh. Akan tetapi, hanya dua nama terakhir yang dikonfirmasi bergabung dengan Skuad Garuda.

Baru-baru ini, Shin Tae-yong kembali dikabarkan mengincar penggawa anyar untuk bergabung dengan Timnas Indonesia. Tijjani Reijnders menjadi nama yang diproyeksi bakal bermain sebagai penyerang di bawah asuhan pelatih asal Korea Selatan itu.

Sayangnya, keinginan Shin Tae-yong batal terealisasi setelah Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasan Abdulgani, menyatakan Reijnders masih enggan bergabung dengan Timnas Indonesia.

Naturalisasi sejatinya bukanlah hal baru di Tanah Air. Pasukan Merah Putih telah merekrut sejumlah pemain berdarah Indonesia dari waktu ke waktu untuk menaikkan kualitas tim. Sayangnya, tak semua pemain naturalisasi berhasil memberi kontribusi yang diharapkan. Beberapa nama justru gagal bersinar usai bergabung dengan Skuad Garuda.

Simak lima nama pemain naturalisasi yang gagal melebarkan sayap bersama Timnas Indonesia pada halaman selanjutnya!

2 dari 6 halaman

1. Diego Michiels

Diego Michiels sejatinya merupakan nama yang tak asing di telinga para pecinta sepak bola Tanah Air. Pemain yang kini memperkuat klub Liga 1 Arema itu mendapatkan status WNI pada 2011, ketika usianya baru menginjak 21 tahun.

Diego Michiels tampil sangat menjanjikan di awal kedatangannya. Ia bahkan turut tampil di SEA Games 2011 dan 2013, serta meraih medali perak bersama Timnas Indonesia U-23 di ajang tersebut.

Sayangnya, performa gemilang Diego hanya berhenti di level junior. Pemain berusia 31 tahun ini melempem bersama skuad senior dan baru mencatatkan tiga penampilan untuk Timnas Indonesia hingga saat ini.

3 dari 6 halaman

2. Jhonny van Beukering

Jhonny van Beukering merupakan pemain kelahiran Belanda lainnya yang didatangkan ke Timnas Indonesia. Eks penggawa Pelita Jaya itu dinaturalisasi jelang Piala AFF 2012. Akan tetapi, kariernya bersama Skuad Garuda hanya seumur jagung.

Dilansir dari Liputan6.com, Jhonny hanya sempat melakoni dua pertandingan bersama Timnas Indonesia. Ia pun tak sanggup memberi kontribusi besar di Piala AFF 2012 dengan hanya mencetak dua assist dan nihil gol.

Padahal pria berusia 38 tahun itu memiliki karier yang lumayan apik di Belanda. Ia berhasil mencatatkan lebih dari 170 penampilan di Eredivisie dan Eerste Divisie, serta meraih gelar di kasta kedua Liga Belanda.

4 dari 6 halaman

3. Tonnie Cusell

Tonnie Cusell merupakan pesepak bola berdarah Indonesia–Belanda. Ia dinaturalisasi pada 2012 dan ikut memperkuat Skuad Garuda ketika berlaga di Piala AFF 2012 Malaysia.

Kerabat Stafano Lilipaly itu sempat digadang-gadang bakal menjadi pemain bintang di Tanah Air. Sayangnya, Tonnie justru gagal bersinar. Ia hanya mencatatkan empat caps bersama skuad senior, hingga memutuskan untuk pensiun dari Timnas Indonesia pada 2014.

onnie juga pernah berlaga di Liga Indonesia bersama Barito Putera. Namun, performanya yang terus menurun membuat eks pemain berusia 39 tahun ini harus rela didepak dari Laskar Antasari.

Kembali ke negara asalnya, Tonnie memilih untuk memperkuat klub amatir Belanda, Nieuw Utrecht, pada 2015. Kariernya berlanjut ke klub amatir lain, yakni Ajax Zaterdag, sebelum gantung sepatu pada 2019.

5 dari 6 halaman

4. Raphael Maitimo

Raphael Maitimo merupakan pemain senior kelahiran Belanda yang resmi menjadi WNI satu haru jelang babak penyisihan grup Piala AFF 2012. Ia lantas melakoni laga debutnya bersama Timnas Indonesia kala menghadapi Laos pada November 2012 silam.

Raphael sejatinya mampu menampilkan permainan apik dalam pertandingan tersebut. Ia mencetak gol pertama yang membawa Timnas Indonesia bermain imbang 2–2 dengan tim lawan. Sayangnya, karier Raphael bersama Skuad Garuda hanya berlangsung hingga 2015.

Setelahnya, eks pemain Sriwijaya FC ini jarang mendapat panggilan untuk memperkuat Timnas Indonesia meski bermain cukup bagus di level klub.

6 dari 6 halaman

5. Ruben Wuarbanaran

Ruben Wuarbanaran merupakan pemain kelahiran Belanda yang mendapatkan status WNI-nya jelang SEA Games 2011. Ia menjadi satu-satunya pemain asing yang dinyatakan layak memperkuat Skuad Garuda oleh Alfred Riedl–pelatih Timnas Indonesia kala itu.

Sayangnya, karier Ruben di Tanah Air tak berjalan mulus. Ia hanya memperkuat Timnas Indonesia U-23 untuk waktu yang relatif singkat. Ruben juga sempat bermain bersama Pelita Jaya selama semusim, yakni pada 2011–2012.

Akan tetapi, penggawa kelahiran 15 Agustus 1990 itu masih belum mampu menunjukkan performa gemilang, hingga dirinya disewa oleh salah satu klub divisi bawah Liga Jerman. Di sana, Ruben lebih sering menghangatkan bangku cadangan. Kariernya pun terus mengalami penurunan meski usianya belum terlampau tua.