Liputan6.com, Jakarta Sirkuit Mandalika tidak hanya digunakan untuk ajang MotoGP dan World Superbike (WSBK) belaka. Rencananya, berbagai ajang balapan bergengsi bakal dihelat di sirkuit yang terletak di Kabupaten Lombok Tengah itu.
Hal tersebut diamini oleh Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M. Mansoer kala membuka acara kick off Mandalika GP Hub di Epicentrum Walk Mall, Minggu (27/2/2022).
“Sebuah sirkuit bisa bertahan lama dan tetap bagus karena sering digunakan. Coba kita tengok sirkuit lain yang ada di seluruh dunia, pasti jadwal mereka begitu padat untuk menggelar ajang balap. Sehingga, kita harus mengadopsi cara tersebut di Sirkuit Mandalika,” kata pria yang akrab disapa Berry tersebut.
Advertisement
“Kita bakal mengkaji dan membuat daftar ajang balapan yang sekiranya bisa digelar di Sirkuit Mandalika dalam waktu dekat. Intinya, jangan sampai sirkuit ini kosong atau tidak ada kegiatan. Sebab, semakin sering digunakan, kualitas sirkuit semakin apik dan kuat,” tambahnya.
Walau begitu, Berry mengungkap ide tersebut tidak bisa direalisasikan dalam waktu dekat. Sebab, baik ITDC maupun pihak Mandalika Grand Prix Association (MGPA) ingin berfokus menyukseskan gelaran MotoGP dan WSBK tahun ini.
Sehingga, sirkuit yang memiliki nama resmi Pertamina Mandalika International Street Circuit itu baru bisa menggelar kompetisi balapan lainnya paling cepat pada 2023 mendatang.
Harus Berkesan
Indonesia terakhir kali menggelar ajang balap MotoGP pada 1997 silam. Saat itu Sirkuit Sentul menjadi venue utama Indonesia kala menggelar ajang balap paling bergengsi tersebut.
Praktis usai 25 tahun absen, Indonesia masih meraba-raba terkait pelaksanaan MotoGP yang baik dan sesuai standar. Sehingga menjadi hal yang wajar bila ITDC dan MGPA memberikan waktu lebih untuk menyempurnakan gelaran GP Mandalika 2022.
“Kita harus bisa menjaga momentum baik ini. Jangan sampai gelaran perdana MotoGP di Mandalika kurang berkesan. Karena, Mandalika bukan sekadar tentang balap, tetapi menjadi batu pertama berkembangnya sektor wisata usai mati suri dua tahun lamanya,” tutur Berry.
Advertisement
Manfaatkan Kesempatan
Berry mengatakan, Indonesia harus memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan ini. Sebab, Bumi Pertiwi diberikan jatah hingga 10 musim lamanya untuk menggelar ajang balap bergengsi MotoGP.
“Kita harus bisa memanfaatkan momentum ini guna membranding wajah Indonesia. Kita punya hak selama 10 tahun dan kita harus yakin event ini dapat menjadi multiplier effect yang positif,” tandasnya.