Liputan6.com, Jakarta Pemilik Chelsea Roman Abramovich akhirnya memilih untuk menjual The Blues. Keputusan ini merupakan buntut dari konflik antara Rusia dan Ukraina yang tengah menjadi sorotan dunia.
Taipan berusia 55 tahun itu memang digadang-gadang memiliki hubungan dekat dengan rezim Vladimir Putin. Hal ini membuat pemerintah Inggris berencana membekukan aset Abramovich dan melarangnya tinggal di Inggris.
Baca Juga
Tak ingin Chelsea terkena imbasnya, Abramovich pun melepas klub yang kini bertengger di peringkat tiga klasemen sementara Liga Inggris itu. Ia menilai ketetapan ini merupakan langkah terbaik bagi The Blues.
Advertisement
“Seperti yang saya nyatakan sebelumnya, saya selalu mengambil keputusan demi kepentingan terbaik klub. Di situasi saat ini, saya telah memutuskan untuk menjual klub karena saya yakin ini adalah kepentingan terbaik klub, penggemar, karyawan, serta sponsor dan mitra,” ujarnya.
Melansir laporan Daily Star, pengumuman Abramovich nampaknya menghadirkan situasi ketidakpastian bagi Chelsea. Pasalnya, pengusaha yang bakal mengambil alih The Blues mau tak mau harus mengawal sejumlah perubahan di Stamford Bridge.
Jika kesepakatan berhasil disegel sebelum musim panas, sang pemilik baru juga akan menemui persoalan di jendela transfer, yang sangat menentukan masa depan Chelsea. Berikut adalah lima masalah yang mungkin dihadapi pemilik baru The Blues di bursa transfer musim panas, seperti dikutip dari Daily Star.
1. Kontrak Bek Tengah
Chelsea hingga saat ini masih belum mampu menyelesaikan kebuntuan kontrak Antonio Rudiger dan Andreas Christensen. Padahal, kesepakatan dua bek tersebut akan segera berakhir pada musim panas.
Dilansir dari Daily Star, besar kemungkinan Rudiger dan Christensen bakal pergi dari Stamford Bridge. Pasalnya, pemain asal Jermain itu mulai erat dikaitkan dengan Real Madrid, sementara Christensen kini menjadi subjek incaran Barcelona dan Bayern Munchen.
Kepergian pemain-pemain di atas membuat The Blues hanya memiliki sisa tiga bek tengah, yakni Trevoh Chalobah, Malang Sarr, dan Thiago Silva yang kontraknya berakhir pada 2023. Oleh karenanya, klub perlu merekrut setidaknya dua bek baru pada musim panas.
Advertisement
2. Masalah Striker
Chelsea sejatinya baru saja meresmikan kepulangan Romelu Lukaku ke Stamford Bridge pada musim panas lalu. The Blues rela menggelontorkan dana lebih dari 100 juta euro untuk menyegel kepindahan sang pemain dan memecahkan masalah jangka panjang soal striker.
Sayangnya, meski sanggup mencetak gol bagi Chelsea, pemain internasional Belgia itu sulit menunjukkan penampilan konsisten bersama rekannya Timo Werner. Laporan Daily Star menyebut kedua striker ini telah dikaitkan dengan kepindahan dari sang raksasa London.
Situasi tersebut membuat pemilik baru Chelsea harus buru-buru mencari solusi bagi masalah striker, jika ingin The Blues mampu bersaing memperebutkan gelar musim depan.
3. Anggaran Transfer
Hingga nama pemilik baru dikonfirmasi, belum diketahui jumlah anggaran yang rela digelontorkan Chelsea di jendela transfer musim panas. Meski demikian, laporan Daily Star menyebut renovasi Stamford Bridge kemungkinan akan berimbas pada biaya yang transfer.
Pasalnya, pembaruan markas The Blues diprediksi akan memakan dana cukup besar. Hal ini membuat sang pemilik baru kemungkinan perlu membatasi pengeluaran mereka di bursa transfer mendatang.
Advertisement
4. Posisi Marina Granovskaia
Asisten jangka panjang Abramovich sekaligus direktur di Chelsea, Marina Granovskaia, merupakan salah satu tokoh penting klub selama beberapa musim terakhir. Ia diketahui memiliki peran krusial dalam negosiasi transfer.
Sayangnya, pebisnis berusia 47 tahun ini diperkirakan bakal pergi dari Stamford Bridge menyusul adanya perombakan dewan secara besar-besaran setelah klub dijual.
Jika tak dapat mempertahankan Granovskaia, pemilik baru perlu mencari sosok pengganti yang mampu meniru dampak sang direktur di bursa transfer.
5. Pemain Pinjaman
Jika pemilik baru The Blues memilih untuk tak merogoh kocek terlalu dalam pada jendela transfer musim panas, klub nampaknya harus rela menggali potensi di akademi atau memulangkan pemain pinjaman.
Dilansir dari Daily Star, pendekatan serupa sempat dilakukan Chelsea pada musim panas 2019, ketika berada di bawah larangan transfer. Cara itu sukses mendorong kemajuan Mason Mount di tim utama.
Advertisement