Sukses

Petinju Hero Tito di Mata Lawan, Edi Comaro: Sosok Bertenaga dan Ngotot

Semasa hidupnya, Hero Tito pernah berharapan dengan sederet petinju terbaik di Indonesia, termasuk Edi Comaro.

Liputan6.com, Jakarta Kepergian Hero Tito atau Heru Purwanto, petinju asal Malang yang tewas setelah KO pada pertandingan di Holywings Club, Jakarta, menghadirkan duka mendalam bagi insan tinju Tanah Air. Bahkan lawan yang pernah dihadapi di atas ring, seperti Edi Comaro juga ikut merasa kehilangan. 

Hero Tito meninggal, Kamis (3/3/2022) setelah mengalami koma lima hari. Pria 35 tahun itu harus dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi otak usai KO terkena pukulan uppercut James Mokoginta pada perebutan gelar lowong kelas ringan versi Asosiasi Tinju Indonesia (ATI), Minggu (27/2/2021).   

Edi saat dihubungi Liputan6.com, juga sudah mengetahui kabar ini. Dia mengaku sangat kaget dan tidak menyangka, pria yang pernah menjadi lawannya di atas ring itu tewas saat menjalani profesinya. 

"Iya mas, kita juga kaget dengar beritanya," kata Edi Comaro.  

Edi Comaro petinju asal Wonosobo, Jawa Tengah, pernah menjadi lawan Hero Tito pada kejuaraan nasional yang berlangsung di alun-alun Banjarnegara, Jawa Tengah, pada 23 Agustus 2013 lalu. Saat itu, keduanya bertarung selama 12 ronde di kelas bulu super memperebutkan gelar juara nasional. 

"Saya ingat, saya sempat memukul jatuh almarhum pada ronde kedua atau ketiga. Tapi pada akhirnya saya dinyatakan kalah angka," ujar Edi mengenang pertarungannya melawan Hero Tito. 

 

2 dari 4 halaman

Petinju Ngotot

Menurut Edi, saat itu, Hero masih bertanding membawa nama sasana Bank Buana milik mendiang Sultan Rambing. "Hero petinju yang bandel, ngotot. Pukulan straight-nya keras," kata Edi. 

"Dia punya kombinasi pukulan yang bagus dan cukup merepotkan di atas ring. Anaknya counter boxer dan memiliki stamina yang prima, mungkin karena rutin berlatih," beber Edi. 

 

3 dari 4 halaman

Saling Mendukung

Setelah pertarungan, komunikasi keduanya tidak lantas putus. Sebaliknya, sebagai sesama petinju, Edi Comaro tetap mendukung perjalanan karier Hero Tito sebagai petinju profesional. "Saya masih sempat kirim pesan sebelum dia bertanding di India, tahun lalu. Dan dia masih balas," kata Edi Comaro. 

Selain aktif tampil di berbagai kejuaraan nasional, Hero Tito memang beberapa kali tampil di luar negeri. Mulai dari Makau, Korea Selatan, Cina, Thailand, Australia, Kazakhstan, hingga India. 

Partai terakhirnya di luar negeri berlangsung di India pada 5 Desember 2021 lalu. Saat itu, Hero Tito dinyatakan kalah angka mutlak dari petinju tuan rumah, Karthik Sathish Kumar dalam partai perebutan gelar lowong kelas ringan versi World Boxing Council (WBC) Asian Boxing Council Silver. 

Edi Comaro sendiri masih aktif bertinju hingga saat ini. Pemilik nama lengkap Edi Yanto Susanto itu terakhir kali tampil di partai 8 ronde TVRI melawan Larry Siwu dan kalah TKO di ronde kelima.

 

 

4 dari 4 halaman

Kronologi Meninggalnya Hero Tito

Namun nasib berkata lain kepada Hero Tito. Kiprahnya di ring tinju profesional harus berakhir tragis. Pertandingan melawan James Mokoginta di Holywings Club, Minggu (27/2/2022) jadi partai terakhirnya. Hero meninggal setelah mengalami pendarahan otak dalam pertandingan melawan James Mokoginta. Sempat koma selama lima hari, Hero akhirnya tutup usia pada Kami sore (3/3/2022). 

(Simak juga kronologi lengkap meninggalnya Hero Tito pada tautan ini).

Â