Liputan6.com, Jakarta Kericuhan yang telah mencoreng jalannya Liga Meksiko (Liga MX) diduga telah direncakan sebelumnya. Kelompok suporter garis keras atau disebut barras bravas dituding sebagai dalang keributan brutal itu.Â
Seperti diketahui, kericuhan suporter mewarnai jalannya pertandingan Queretaro Vs Atlas, Sabtu (5/3/2022). Insiden memalukan itu pecah pada menit ke-62 saat tim tamu, Atlas unggul 1-0.Â
Dalam video dan potongan-potongan gambar yang bersebaran di media sosial, perkelahian berlangsung sangat brutal dan memakan banyak korban. Sejumlah suporter tuan rumah tampak memukuki pendukung tim tamu dengan bangku dan menyeret korban di tribune penonton.Â
Advertisement
Sebanyak 22 orang dikabarkan terluka dan harus dirawat di rumah sakit. Tiga di antaranya mengalami koma. Sementara media lokal menyebut setidaknya 17 orang tewas, tapi segera dibantah oleh Gubernur Queretaro, Mauricio Kuri, usai mengunjung para korban di Rumah Sakit Umum, Queretaro.Â
(simak beritanya pada tautan ini)
GM Queretaro, Adolfo RÃos, tengah berada di Royal Box Stadion La Corregidora saat insiden terjadi. Dia dan anaknya kemudian bertaruh nyawa dengan memilih turun ke lapangan demi menyelamatkan para penonton yang tengah diserang secara kejam oleh pendukung tuan rumah.
"Saya turun ke lapangan, sangat sedih dengan apa yang harus saya lihat. Tidak ada kata-kata untuk mengungkapkan apa yang saya alami", kata RÃos dalam wawancara dengan TUDN dilansir dari Marca.
Â
Petugas Keamanan Kewalahan
RÃos tidak membantah bila pasukan keamanan yang ditugaskan mengawal pertandingan ini kewalahan. Mereka tidak siap menghadapi kericuhan yang meledak hingga menyebabkan banyak korban. Rios juga menilai, keributan itu sepertinya sudah direncanakan dan tidak berkaitan dengan hasil laga.Â
"Kami akan mengajukan tuntutan hukum kepada siapapun yang terlibat dalam kericuhan ini, termasuk perusahaan keamanan yang kewalahan meredakan situasi ini," beber Rios menegaskan.Â
"Ada sesuatu yang telah memicu insiden ini. Seperti ada sesuatu yang telah disepakati sebelumnya. Â
"Tepat satu menit dalam pertandingan untuk meledakkan keributan dengan memanfaatkan kurangnya kontrol dan tidak ada peluang bagi semua elemen yang ada di sana untuk mengatasi hal ini karena mereka datang dari segala sudut," beber mantan penjaga gawang tersebut menambahkan.Â
Â
Advertisement
Bantah Fasilitasi Barras Bravas
Beberapa hari setelah kejadian, belum ada pihak yang ditangkap akibat keributan itu. Namun Rios berjanji kalau proses tersebut sedang berlangsung dan dalam penyelidikan pihak berwajib. Meski demikian, Rios dengan tegas membantah keterlibatan timnya dengan para barras bravas yang disebut-sebut sebagai dalang dari insiden yang mencoreng wajah sepak bola Negeri Sombrero tersebut.Â
"Kami tidak pernah memfasilitasi kelompok barras bravas. Mereka semua memiliki tiket musiman dan membeli tiket untuk bisa memasuki stadion. Kami tidak memberikan mereka harga khusus. Mereka dapat potongan harga seperti para pendukung Queretaro lainnya," Rios menjelaskan.Â
Â
Â