Sukses

Legenda AC Milan Andriy Shevchenko Menangis Minta Italia Buka Hati Untuk Ukraina

Legenda AC Milan, Andriy Shevchenko menangis meminta bantuan Italia karena keluarganya yang masih berada di Ukraina.

Liputan6.com, Jakarta - Andriy Shevchenko tidak bisa menahan tangis saat tampil di TV Italia, Minggu (6/5/2022). Dia teringat keluarga yang berada di Ukraina dan membutuhkan bantuan Italia. 

Legenda AC Milan terseut memiliki kekhawatiran mengenai keluarganya yang memilih untuk tinggal di Ukraina. 

"Ibu, saudara perempuan, dan kerabat saya yang lain masih di Ukraina, saya berbicara dengan mereka setiap hari. Itu adalah pilihan mereka untuk tinggal," kata mantan pemain dan pelatih timnas Ukraina itu seperti dikutip Daily Mail, Selasa (8/3/2022). 

"Saya tidak bisa melihat apa yang terjadi di negara saya tanpa menangis. Mereka mengatakan yang sebenarnya tentang apa yang terjadi di Ukraina, kota-kota yang dibom, anak-anak dan orang tua terbunuh," Shevchenko menambahkan.

2 dari 3 halaman

Italia Membuka Hati

Sebagaimana diketahui, Shevchenko tinggal di London bersama dengan istri dan anak-anaknya. Mereka mengajukan pertolongan langsung kepada orang-orang Italia untuk membantu menyambut warga Ukraina.

"Ketika saya tiba di Italia, negara ini membuka hatinya untuk saya. Anda membuat saya merasa seperti salah satu dari Anda, dan saya merasa seperti rumah kedua saya," ucap Schevchenko. 

Selain itu, dia juga meminta Italia untuk membuka hati untuk warga Ukraina dan meminta mereka merasakan kasih sayang dari semua orang. 

"Sekarang saya bertanya kepada Anda: buka hati Anda untuk orang-orang saya, kami butuh bantuan Anda buat mereka seperti yang saya rasakan. Sudah ada banyak kasih sayang dari semua orang, saya tahu, tetapi saya meminta lebih banyak," pungkas Shevchenko.

3 dari 3 halaman

Presiden Ukraina

Shevchenko memberi penghormatan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan menitipkan keputusan mereka sebagai rakyatnya dan menginginkan negaranya menjadi bagian dari Eropa. 

"Ukraina ingin menjadi bagian dari Eropa, itu adalah keputusan kami sebagai rakyat. Zelensky adalah presiden hebat yang membimbing kita untuk kemerdekaan dan kebebasan kita," ujar Shevchenko. 

Invasi militer Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-12 pada Senin (7/3/2022). Kota-kota di Ukraina dilanda pemboman baru dan Zelensky bersumpah ‘Tuhan tidak akan mengampuni (Rusia) dan Ukraina tidak akan melupakan peperangan ini. 

"Kami tidak bisa memaafkan ratusan korban. Juga ribuan orang yang menderita," ucap presiden Ukraina. 

Penulis: Jesslyn Koesman