Liputan6.com, Manchester- Manchester United (MU) sukses menaklukkan Tottenham Hotspur dengan 3–2 dalam laga lanjutan Liga Inggris yang berlangsung di Stadion Old Trafford, pada Minggu (13/3/2022) dini hari WIB.
Megabintang Cristiano Ronaldo menjadi aktor kemenangan berkat hattrick yang dicatatkannya di menit ke-12, 38, dan 81. Sementara itu, angka bagi Tottenham diraih lewat penalti Harry Kane (’35) dan gol bunuh diri Harry Maguire (’72).
Baca Juga
Ronaldo diketahui sempat absen saat MU bertandang ke markas Manchester City pekan lalu. Kala itu, skuad asuhan Ralf Rangnick harus rela menelan kekalahan 1–4 setelah Kevin De Bruyne dan Riyad Mahrez mencetak brace di babak pertama dan kedua.
Advertisement
Tak ingin merasakan kepahitan yang sama, sang penggawa Portugal kembali dipanggil oleh manajer interim MU untuk memperkuat Setan Merah dalam duel kontra Tottenham. Ronaldo sukses membayar kepercayaan Rangnick dengan melesatkan tiga gol ke gawang The Lilywhites.
Capaian tersebut membawa MU kembali memanaskan posisi empat besar klasemen sementara Liga Premier dengan torehan 50 poin, tertinggal enam angka dari Chelsea di tempat ketiga.
Melansir laporan Daily Star, terdapat sejumlah hal yang membuat MU menang di laga kontra Tottenham Hotspur. Simak penjelasannya pada halaman selanjutnya!
1. Kehadiran Ronaldo
Ronaldo secara spektakuler berhasil mengakhiri paceklik golnya dalam pertandingan melawan Tottenham. Hattrick yang dicetaknya tak pelak membawa MU naik ke posisi empat besar klasemen sementara.
Mengutip laporan Daily Star, penggawa asal Portugal itu menerima tendangan rapi dari Fred sebelum melepaskan tembakan yang membuat Hugo Lloris tak berdaya di menit ke-12. The Lilywhites sempat mencetak gol penyeimbang di menit ke-35.
Namun, CR7 kembali menambah keunggulan dengan memanfaatkan umpan silang dri Jadon Sancho. Gol bunuh diri Harry Maguire pun tak lantas membuat MU kehilangan harapan. Ronaldo mencetak gol ketiganya di menit ke-81 sekaligus memastikan kemenangan bagi MU.
Eks manajer Juventus dan Chelsea, Maurizio Sarri pernah menyatakan keputusannya untuk menempatkan Ronaldo sebagai penyerang tengah adalah hal yang tidak masuk akal. Meski demikian, posisi tak masuk akal itu nyatanya mampu memberi dampak besar.
Absennya Bruno Fernandes juga seolah membebaskan Ronaldo dari kotak penalti. Alhasil, dirinya kerap mencari ruang di depan lini belakang Tottenham. Jika ini memang taktik khusus dari Rangnick, Daily Star menilai hal tersebut merupakan langkah yang amat baik bagi CR7 dan pasukan Setan Merah.
Advertisement
2. Penempatan Paul Pogba
Penempatan Paul Pogba tepat di belakang Ronaldo merupakan kejutan besar lain yang tersaji di laga MU kontra Tottenham. Absennya Bruno Fernandes lagi-lagi disinyalir menjadi alasan kuat di balik keputusan Rangnick mendorong pemain asal Prancis itu ke depan.
Dikutip dari Daily Star, Pogba cenderung beroperasi dari tempat yang jauh lebih dalam. Posisi ini memberikannya waktu untuk mengontrol bola dan mempertimbangkan opsi di depan, sebelum akhirnya mengeksekusi operan.
Pilihan Rangnick memang berbuah hasil apik. Lini pertahanan Tottenham dibuat kerepotan mengawasi Pogba yang terus-menerus berganti posisi sambil berhubungan dengan Jadon Sancho, Marcus Rashford, dan Cristiano Ronaldo.
Fernandes mungkin akan kembal ke posisi favoritnya pada pertandingan mendatang. Meski begitu, Pogba sukses membuktikan dirinya bisa menjadi ancaman bagi lawan di laga kali ini.
3. Peran Nemanja Matic
Nemanja Matic bertugas mengisi kekosongan signifikan yang ditinggalkan oleh Scott McTominay lantaran dikonfirmasi positif COVID-19. Langkah taktis yang diambil Rangnick bagi pemain tersebut juga sukses memberi dampak positif.
Salah satu peran Matic terlihat dalam gol kedua Cristiano Ronaldo di laga ini. Melansir Daily Star, penggawa asal Serbia itu memberi umpan yang terukur dengan sempurna ke sayap kanan Tottenham. Hal ini membebaskan Jadon Sancho dan memberinya ruang untuk memotong bola, agar Ronaldo bisa menambah keunggulan bagi MU.
Advertisement
4. Marcus Rashford sebagai Starter
Marcus Rashford belakangan diketahui tengah mengalami penurunan performa. Hal itu membuat masa depannya di Old Trafford kian mengundang tanda tanya besar.
Meski demikian, Ralf Rangnick tetap mempercayakan posisi starter pada pemain berusia 24 tahun ini. Terlepas dari pengaruhnya yang minim di posisi attacking third, sang jebolan akademi MU berhasil memberi kontribusi di fase pertahanan.