Liputan6.com, Jakarta- Piala Dunia 2022 Qatar telah dipastikan akan disiarkan langsung di Indonesia oleh Emtek Group. Beragam terobosan akan disiapkan Emtek untuk memanjakan pecinta bola di tanah air.
Siaran langsung Piala Dunia 2022 akan tayang di SCTV, Indosiar, O Channel, Mentari TV, Vidio, Nex Parabola hingga Champions TV. Pilihan bagi pecinta bola bakal lengkap, bisa nonton melalui TV terestrial hingga layangan OTT.
Baca Juga
Emtek Group akan memberikan beberapa program menarik bagi pecinta bola selama Piala Dunia 2022. Konten tayangan Piala Dunia 2022 di Vidio akan memiliki ciri berbeda dengan di free to air.
Advertisement
Nantinya pecinta bola yang menonton Piala Dunia 2022 di Vidio akan memiliki dua pilihan yakni menyaksikan siaran yang berasal dari SCTV, Indosiar, O Channel dan Menteri TV atau dari channel khusus Piala Dunia 2022 yang akan dibuat Vidio.
Pecinta bola bebas memilihnya sesuai kesukaannya masing-masing. Gaya komentator Piala Dunia 2022 di Vidio bakal dibuat lebih serius.
Perbedaan
"Rencananya kita akan tayangkan dua-duanya di Vidio. Pemirsa ada preferensi masing-masing. Ada yang memang suka gaya di TV yang dinamis lebih berapi-api komentatornya. Di Vidio ada yang lebih suka yang sifatnya lebih serius. Nanti kita akan bikin di Vidio yang style dari penyampaiannya agak lebih berbeda dari free to air," ujar Managing Director Emtek Group, Sutanto Hartono di SCTV Tower, Selasa (15/3/2022).
"Penonton silakan memilih mana yang mereka suka. Kita pernah lakukan saat siaran Olimpiade di Tokyo dan itu mendapat respon sangat baik. Jadi siaran SCTV dan Indosiar tidak akan diacak di Vidio saat menayangkan Piala Dunia 2022. Silakan memilih menonton dimana saja"
Advertisement
Piala Dunia Pertama di Timur Tengah
Piala Dunia Qatar 2022 sendiri bakal diikuti oleh 32 tim. Pertandingan akan berlangsung di delapan venue di lima kota yang ada di Qatar. Ini menjadi Piala Dunia pertama yang digelar di negara Arab.
Berbeda dari edisi sebelumnya yang digelar di musim panas, FIFA sengaja menggeser Piala Dunia 2022 ke akhir tahun. Hal ini guna mengurangi dampak suhu panas yang ekstrem di Timur Tengah.