Sukses

Bola Ganjil: Man of the Match Terburuk di Sepak Bola

Penghargaan individu terkecil nilainya di sepak bola adalah man of the match. Pemain mendapat pengakuan atas kinerjanya dalam pertandingan dengan membantu tim berjaya, baik lewat gol, assist, atau penyelamatan.

Liputan6.com, Jakarta - Sepak bola merupakan permainan kolektif. Tim memburu kemenangan dan trofi yang dinikmati bersama-sama. Kehormatan tersebut pun prestisenya lebih berharga ketimbang penghargaan individu.

Namun, kondisi itu bukan berarti titel bagi pemain layak dikesampingkan. Banyak gelar individu dengan nilai tinggi, contohnya Ballon d'Or.

Penghargaan individu terkecil nilainya adalah man of the match. Pemain mendapat pengakuan atas kinerjanya dalam pertandingan dengan membantu tim berjaya, baik lewat gol, assist, atau penyelamatan.

Man of the match kerap diberikan setelah laga selesai. Meski begitu, tidak jarang pula peraih gelar diumumkan melalui pengeras suara jelang partai berakhir.

Sistem kedua jelas cacat. Sebab, banyak hal yang mungkin terjadi di sisa waktu.

 

2 dari 5 halaman

Terlalu Dini

Contoh terbaik untuk menunjukkan cela pada pemilihan itu terjadi pada play-off final untuk promosi ke Divisi II yang mempertemukan Gillingham dan Manchester City.

Kiper Gillingham Vince Bartram diumumkan sebagai man of the match saat waktu normal menyisakan 30 detik. Dia terpilih karena membantu tim mencatat clean sheet dan memimpin 2-0.

Namun, seperti dilaporkan Guardian, Manchester City memperkecil kedudukan 20 detik setelah pengumuman terjadi. Adalah Kevin Horlock yang mencatatkan nama di papan skor.

3 dari 5 halaman

Bartram Gagal Berkontribusi Lagi

The Citizens lalu menyamakan kedudukan pada menit kelima injury time lewat Paul Dickov. Pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu tapi tetap tidak ada gol tercipta.

Adu penalti pun harus digelar. Bartram gagal berkontribusi dengan mementahkan algojo Man City. Gillingham pun menyerah 1-3 dan urung naik kasta.

4 dari 5 halaman

Awal Transformasi Man City

Di sisi lain, kemenangan ini mengawali proses transformasi Man City. Mereka terus naik ke level tertinggi. Meski sempat terdegradasi lagi, The Citizens langsung kembali promosi semusim kemudian hingga menahbiskan diri sebagai klub mapan.

Performa itu menarik perhatian investor luar negeri hingga menjadi nama disegani satu dekade kemudian.

5 dari 5 halaman

Infografis