Liputan6.com, Lombok- Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez seperti punya nyali yang tak pernah habis. Meski jatuh bangun selama ikut MotoGP Mandalika mulai dari latihan bebas, kualifikasi hingga pemanasan, Marquez tak jera.
Kecelakaan di sesi pemanasan menjadi insiden paling mengerikan di MotoGP Mandalika. Marquez kehilangan grip di ban belakang sehingga terjadi highside atau motor terpelanting ke atas.
Baca Juga
Marquez untungnya masih bisa berjalan meninggalkan motor akibat kecelakaan itu. Dia pun dibonceng ke paddock lalu dilarikan ke rumah sakit Mataram untuk pemeriksaan lebih lanjut
Advertisement
Kecelakaan ini boleh jadi akibat semangat Marquez yang sangat besar untuk menyerang langsung di balapan. Usai kualifikasi Sabtu (19/3/2022), Marquez bertekad all out untuk langsung menyerang ke depan dari posisi ke-14.
"Saya tetap yakin dengan manajemen ban saya, saya tak sabar untuk balapan. Saya harus menyerang sejak awal, karena itu saya akan menggunakan ban lunak, menyerang dan lihat saja hasil akhirnya," kata Marquez usai kualifikasi MotoGP 2022 Mandalika.
Ambil Risiko
Marquez pun sudah bicara soal risiko yang harus diambilnya di balapan nanti. Dia menargetkan posisi 10 besar.
"Mungkin saya akan mencoba ban medium di pemanasan, tapi saya tak yakin dengan ban itu karena tak memiliki grip. Dengan ban lunak, kami akan mendapatkan grip. kita lihat saja," ujarnya.
"Saya harus ambil risiko agar bisa finis 10 besar," ujarnya.
Advertisement
Ogah Salahkan Ban
Meski rekannya Pol Espargaro menyalahkan casing ban yang jadi penyebab hasil buruk, Marquez ogah berpendapa sama. Dia menilai pembalap lain pun merasakan hal yang sama.
"Saya memang tidak merasa nyaman seperti di Qatar, tapi pembalap lain juga memakai ban yang sama. Kami harus pahami ban ini agar paham dengan situasinya," kata Marquez.
Infografis
Advertisement